Welcome to our site

welcome text --- Nam sed nisl justo. Duis ornare nulla at lectus varius sodales quis non eros. Proin sollicitudin tincidunt augue eu pharetra. Nulla nec magna mi, eget volutpat augue. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Integer tincidunt iaculis risus, non placerat arcu molestie in.

Suvenir Watatita!

Monday 27 December 2010


Watatita sudah mengeluarkan suvenir-suvenir baru yaitu t-shirt,

yang tersedia dalam 4 design..

Tersedia dalam ukuran:
XS: Lebar : 45 cm , Panjang: 68 cm
S: Lebar: 47 cm, Panjang: 69 cm
M: Lebar: 49 cm, Panjang: 69 cm
L: Lebar: 51 cm, Panjang: 71 cm

XL: Lebar: 53 cm, Panjang: 72 cm
Harga 1 t-shirt: Rp. 90,000 + ongkos kirim sesuai alamat yang dituju.

[caption id="attachment_461" align="alignleft" width="300" caption="Sinetron"][/caption]

Untuk informasi lebih lanjut tentang cara-cara pemesanan, klik di sini.

[caption id="attachment_463" align="alignleft" width="300" caption="Macet"][/caption]

[caption id="attachment_462" align="alignleft" width="201" caption="Nonton Wayang"][/caption]

Auto Draft

Indonesia Kalah Lawan Malaysia, Kita Nggak Usah Kampungan Ya..

Sunday 26 December 2010

[caption id="attachment_453" align="alignnone" width="490" caption="Ayo sportif dong.."][/caption]

Oke.. pada kenyataannya, pada leg pertama babak final Suzuki AFF Cup 2010, Indonesia kalah 3-0 melawan negara tetangga kita, yaitu Malaysia. Emosi mulai melonjak, omongan negatif mulai terlontar dari mulut-mulut pemuda pemudi bangsa kita. Setelah belum terkalahkan di Suzuki AFF Cup ini, Indonesia yang awalnya kebanjiran pujian dari masyarakat dan media massa tiba-tiba kalah main di luar "kandang"nya sendiri.

Mari jangan melihat hal ini sebagai sesuatu yang terlalu negatif. Indonesia mungkin butuh "tamparan" di wajah, supaya bangun. Kita tidak boleh terlena oleh pujian-pujian dari media massa, perhatian yang berlebihan.. dan sepertinya pemain-pemain kita mendapat tekanan yang berlebihan juga. Kasihan mereka, giliran bertemu pemain asing di negara asing, mereka kewalahan.

Insiden sinar laser hijau yang mengganggu penjaga gawang kita menjadi isu heboh. Kita jangan langsung saling menuduh siapa itu si pemegang lampu laser. Lupakan saja, dan jangan malah ikutan balas dendam pada Leg ke-2, yaitu tanggal 29 Desember besok. Watak orang Indonesia sangatlah mudah ditebak, jika kalah, orang Indonesia susah sekali sportif. Padahal harus saya akui, orang Malaysia memang bermain dengan sangat baik pada leg pertama ini (ini tidak mengikut-campurkan si pemegang sinar laser).

Jika kita memang orang Indonesia, tunjukanlah sopan santun, tunjukanlah sportifitas. Jangan mulai menyebar-nyebarkan kebencian pada Malaysia secara omongan mulut, ataupun online. Jangan merendahkan harga diri negara kita. Jika negara lain tidak sopan, kita tidak usah menyaingi ketidak sopanan mereka. Pada tanggal 29 Desember besok, jangan melakukan aksi "balas dendam", berbicara kotor, saling menyakiti dan hal-hal kampungan lainnya. Mari kita merepresentasikan negara kita sebaik mungkin. Kita tidak usah emosi yang berlebihan, tidak usah rusuh.. kita lebih baik dari itu.

Alexia.

Auto Draft

Kendaraan Yang Mengeluarkan Asap Hitam Seharusnya Tidak Boleh Dikendarakan

[caption id="attachment_447" align="alignnone" width="490" caption="Aduh asapnya hitam sekali!"][/caption]

Sering sekali kita berada di jalan raya dan kendaraan di depan mengeluarkan asap yang berwarna hitam. Asap tersebut sangat mengganggu pengendara-pengendara yang lain karena dapat mengganggu pandangan mata, sistim pernafasan, merusak lingkungan, dan membuat kotor kendaraan-kendaraan lainnya.

Seharusnya kendaraan-kendaraan yang masih aktif digunakan harus sering diperiksa, dan harus ada sistim penilaian kendaraan-kendaraan yang dapat memisahkan antara kendaraan yang masih bekerja dengan baik, dan kendaraan yang kurang baik (mengeluarkan asap hitam, merugikan lingkungan, dsb). Kendaraan yang dinilai tidak baik seharusnya tidak boleh dikendarakan karena dapat merugikan pengendara lainnta dan lingkungan sekitarnya.

Kasihan pengendara motor, becak, dan bajaj yang terkena asap hitam. Mereka harus menghirup asap hitam itu. Asap hitam itu juga mengakibatkan polusi, langit kita tidak lagi biru seperti dulu. Polusi udara dapat mengakibatkan kerusakan lapisan ozon, hujan asam, efek rumah kaca, dan lain sebagainya. Cintailah lingkungan hidup kita, jika kendaraan Anda mengeluarkan asap hitam, tolong cepat bawa ke bengkel dan dibetulkan, jangan tunggu sampai situasi lingkungan dan kesehatan menjadi lebih parah.

Alexia.

Idih, Udah Gede Masih Disuapin... Jangan Manja Dong..

[caption id="attachment_443" align="alignnone" width="490" caption="Udah gede masih disuapin.."][/caption]

Makin hari, anak-anak jaman sekarang makin manja. Apalagi yang berasal dari kalangan atas. Yang memiliki pembantu biasanya minta disuapin, minta diambilkan ini itu, dan jika permintaan mereka tidak terlaksana, mereka merengek atau marah-marah. Padahal umur mereka sudah cukup untuk bisa makan sendiri, mengambil barang sendiri, ikat sepatu, memakai baju sendiri, tetapi karena mereka sangat sudah terbiasa dilayani dan dimanja, banyak sekali anak-anak yang tumbuh menjadi anak yang tidak mandiri, terlalu bergantung pada orang lain dan pemalas.

Ada orang tua yang aktif mendidik anak mereka supaya tidak manja.. orang tua tersebut biasanya tidak memberikan semua yang anaknya minta, mereka batasi, mereka mengerti caranya supaya anak itu tidak meminta banyak. Jika diberi mainan, biasanya karena anaknya sudah melakukan sesuatu yang baik, seperti mendapatkan nilai yang bagus.

Ada juga orang tua yang saking stress menghadapi anaknya, mereka membiarkan sang anak bertingkah semaunya. Mereka lepas tangan, sudah capai mengurusi anaknya yang "lepas kontrol". Tetapi ada juga yang walaupun susah mengajar anaknya untuk tidak manja, mereka masih mau usaha untuk mendidik anaknya ke jalan yang benar.

Tidak semua anak nakal akan tumbuh menjadi orang dewasa yang jahat, yang manja, yang tidak mandiri. Banyak juga anak-anak yang akhirnya sadar sewaktu mereka menginjak usia SMP. Mereka akan memulai untuk kerja keras, sabar, mandiri - sangat berbeda dengan keadaan mereka sewaktu kecil.

Mungkin secara pelan-pelan ajarlah mereka untuk bekerja keras untuk mendapat imbalan. Jangan selalu memanjakan mereka, membelikan mainan secara terus-terusan. Ajarlah mereka untuk makan sendiri, memakai baju dan sepatu sendiri.. bisa dimulai dari situ dulu. Semua anak akan tumbuh besar, tetapi tidak semuanya akan tumbuh dewasa.

Alexia.

Auto Draft

Pengumuman

Maaf sudah lama sekali belum membuat posting baru, saya baru saja ke luar kota selama seminggu dan sibuk mengurus merchandise Watatita yang sebentar lagi bisa didapatkan online.

Komik terbaru akan di-posting secepatnya :)

Selamat Natal 2010 dan Tahun Baru 2011

PSSI Menutup Loket, Fans Bola Mulai Berperilaku Seperti Zombie.

Saturday 18 December 2010

[caption id="attachment_430" align="alignnone" width="490" caption="Supporter Bola membuat ricuh"][/caption]

Memang sepakbola sedang heboh di Indonesia, apalagi Tim Nasional kita sedang hebat-hebatnya.. tidak terkalahkan. Fans-fans sepakbola makin semangat ingin menonton pertandingan selanjutnya.  Tetapi, karena saking semangatnya... malah jadi rusuh! Loket pembelian tiket ditutup untuk menghindar dari para calo. Pada fans-fans yang sudah datang sangatlah kecewa.. dan kericuhan mulai terjadi. Bendera PSSI dibakar, protes-protes, jerit-jerit, sampai plang dirusak...

Memang jika sudah emosi dan kurang sabar, orang biasanya "pintar" mencari jalan keluar. Saya mengerti bahwa pembelian tiketnya sangak kompetitif, tinggal 6000 tiket yang tersedia.. tetapi jika loket tutup, yasudah kembalilah besok, rela-relakan datang awal supaya bisa mendapatkan tiket... Loket kan dibuka lagi besok... tidakkah kalian bisa bersabar untuk satu hari lagi saja? Untuk apa bakar-bakar bendera? Selagi hal ini terjadi, mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya! Aduh bikin malu!! Apakah ini perilaku orang Indonesia??? mengumandangkan lagu Indonesia Raya sewaktu membuat rusuh!! Apakah kita hanya bisa melakukan itu? Jika kita masyarakat Indonesia yang patut dibanggakan, seharusnya kita bisa bersabar. Kembalilah besok, tidak usah pakai emosi.

Oke, saya mengerti kalian kesal karena sudah repot-repot ke sana, mungkin ada yang  jauh-jauh juga ke loketnya, tetapi ternyata tidak dikabarkan tutup. Memang PSSI salahnya di situ, mereka tidak mengabarkan dari awal. Penutupan loket pada hari ini juga tidak akan menghentikan para calo juga. Besok mereka juga akan tetap datang! Tetapi, perusakan kantor, membakar bendera, dan perbuatan-perbuatan liar lainnya tidak akan membantu atau membuat situasi makin baik. Pemuda-pemudi Indonesia berkesan jelek sekali lho.. apalagi sambil menyanyikan Indonesia Raya... lagu kebangaan negara kita!

Untungnya fans yang datang hari ini diberi kupon yang bisa memberi prioritas untuk pembelian tiket besok.

Mungkin yang memulai kerusuhannya adalah seorang calo ya? hehehe. Bayangkan... Loket ditutup saja rusuhnya sudah seperti ini.. bagaimana JIKA (tidak mendoakan atau menginginkan lh0).. UMPAMANYA... kalau Indonesia sampai kalah... rusuhnya seperti apa tuh???

Alexia.

Referensi:

Detik.com - PSSI Tutup Loket Karena Takut Calo

Detik.com - Plang Dirusak, Bendera PSSI Dibakar

Nyanyi Sambil Mandi = Asyik ; Menghabis-Habiskan Air = Tidak Asyik.

Thursday 16 December 2010

[caption id="attachment_427" align="alignnone" width="490" caption="Nyanyi sambil mandi memang asyik.. tapi jangan ngabis-ngabisin air yaaa.."][/caption]

Apakah Anda tipe orang yang suka mandi dengan jangka waktu yang lama? Jika Anda tinggal dengan orang lain mungkin hal itu adalah hal yang menyebalkan.. secara kamar mandinya dipakai lamaaa sekali. Tetapi jika mandi dan menghabiskan banyak air, Anda tidak hanya merugikan orang-orang di rumah, tetapi juga merugikan lingkungan hidup di sekitar Anda.

Di banyak tempat di Indonesia, air bersih saja susah didapatkan, sedangkan kita yang hidup nyaman dengan akses air bersih malah menghabis-habiskannya. Kita selalu memandang air sebagai sumber daya yang tidak pernah habis, tetapi ada dampak lainnya jika kita boros air. Akibat pengambilan air dari tanah yang terlalu berlebihan, permukaan Kota Jakarta turun 0,5 cm per tahun!

Selain itu kita juga tidak boleh boros listrik. Energi makin lama makin terbatas, akibatnya juga makin mahal. Jika kita tidak menggunakan lampu, dimatikan saja. Jika televisi tidak ada yang menonton, dimatikan saja. Jangan memboroskan sumber daya alam, lama-lama bumi ini "capai" disedot terus energinya... Bumi ini adalah "ibu" kita, sayangilah dia.

Alexia.

Catatan :)

Hanya mengingatkan bahwa:

Komik-Komik dan tulisan-tulisan di blog ini adalah karya Alexia Cahyaningtyas dan tidak boleh bebas dipergunakan tanpa izin dari saya sendiri.

Creative Commons License
Watatita by Alexia Cahyaningtyas is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.

Selain itu, komik-komik dan artikel-artikel yang saya posting hanyalah pendapat 1 orang, yaitu pendapat saya, kalau tidak setuju ya tidak apa-apa, namanya juga pendapat, kan tidak semua orang memiliki pendapat yang sama. Saya yakin tidak semua orang memiliki pengalaman-pengalaman sama seperti saya, maka pendapat pasti berbeda-beda.

Tetapi jika niat Anda adalah untuk menyalahkan, merendahkan dan meremehkan pendapat orang lain, buatlah blog Anda sendiri, okey?

Sip!

Terima kasih,

Alexia.

P.S

Jangan asal komentar tentang judulnya, atau komiknya, baca artikelnya dulu. Kadang judul yang bersifat "mengeneralisasi", atau "cari perhatian" itu hanya untuk memancing orang untuk membuka postingan saya.. hehe :)

Orang Indonesia Itu "Jaim" Sekali di Depan Orang 'Bule'.. Kenapa Ya?

[caption id="attachment_418" align="alignnone" width="490" caption="Orang Indonesia "jaim" sekali di depan orang 'bule'"][/caption]

Saya pernah membuat posting tentang mengantri. Tetapi posting hari ini sedikit berbeda dengan posting yang dulu. Saya perhatikan dari dulu.. kalau orang Indonesia sangat "jaim" (jaga image) sekali di depan orang asing. Kesannya mereka adalah makhluk berbeda yang harus lebih ditakuti dan dihormati dibanding orang Indonesia seperti kita. Mengapa ya? saya rasa ada rasa hormat yang kurang untuk sesama orang Indonesia.

Sejak usia muda, saya sering berinteraksi dengan orang-orang bule, ya maklum, ibu saya sendiri asalnya dari Australia. Saya dimasukkan ke sekolah National Plus (hampir sama seperti Sekolah International), di sanapun sangat terlihat bahwa guru-guru asing lebih dihormati dibanding guru Indonesia. Kenapa ya? Padahal guru Indonesia juga harus dipatuhi, dihormati, seperti guru asing. Bila guru asing memberi peraturan, jarang yang berani melawan atau rewel, tetapi jika guru Indonesia yang memimpin kelas, kelasnya berisik, kacau, sepertinya tidak ada yang menghormati guru Indonesianya. Padahal menurut saya guru asingnya tidak galak, dan guru Indonesianya juga tidak kurang profesional. Menurutku hanya rasa hormat dari murid-murid yang memperlakukan mereka secara berbeda.

Orang Indonesia di luar negeri juga sepertinya lebih mematuhi peraturan. Kalau antri di luar negeri mereka disiplin sekali, kesannya mereka takut sekali dengan orang bule. Tapi rasa hormat kepada sesama tidak terlalu terlihat di Indonesia. Kalau di pasar, di antrian tiket kereta, masih banyak sekali orang menyerobot (tetapi sewaktu ada orang asing di antrian, mereka tidak berani menyerobot!).

Saya tidak mengatakan bahwa kira harus berheti 'jaim' di depan orang asing. Tetapi kita harus mulai saling menghormati sesama orang Indonesia, seperti kita menghormati orang asing. Ada yang berkata "ya kan malu kalau di depan orang asing kita bertingkah seenaknya", tetapi tidakkah Anda malu juga jika Anda bertingkah seenaknya di depan orang Indonesia yang lain? Orang Indonesia atau bukan, kita sama-sama manusia yang harus saling menghormati.

Alexia.

Bertahan di Dunia Kerja Yang "Sikut-Sikutan"

Wednesday 15 December 2010

[caption id="attachment_414" align="alignnone" width="490" caption="Kalau cemburu, orang selalu berusaha untuk menjatuhkan kita"][/caption]

Bekerja, berkarir dan berkarya adalah sebuah tantangan hidup. Salah satu tantangan kita sewaktu kerja adalah menghadapi rekan-rekan kerja yang... cemburu. Ada yang baik, walaupun cemburu, mereka mau kerja keras dan menjadi lebih baik. Ada juga yang menyebalkan, sudah cemburu, mereka merendahkan dan meremehkan pekerjaan kita di depan orang banyak, termasuk bos kita juga. Mereka langsung mencari kelemahan-kelemahan kita membuat seakan-akan itu adalah hal yang besar.

Dunia kerja memang penuh dengan "sikut-sikutan". Yang paling terlihat "sikut-sikutan"nya adalah di dunia hiburan dan di dunia seni. Mereka selalu berlomba untuk menonjolkan diri, dan jika tiba-tiba ada seseorang yang sepertinya akan mencuri perhatian orang, yang lain akan merasa terancam. Seperti di perkantoran, ada yang baik dan bekerja keras, berteman dengan para pendatang baru, saling bertukar pengalaman dan pikiran; dan ada juga yang malah merugikan para pendatang baru, mungkin karena mereka cemburu, mungkin karena mereka tidak tahu cara menyikapinya, atau mungkin hanya ingin menjatuhkan yang lain. Atau bisa saja mereka takut "tidak laku" lagi.

Bila Anda adalah seseorang yang merasa dirugikan oleh seorang rekan kerja, kerja keraslah, buktikan pada mereka bahwa jika mereka meremehkan Anda, Anda bisa lebih baik dari mereka. Buktikan mengapa Anda tepat untuk pekerjaan Anda. Tetapi bila Anda tipe orang yang mudah cemburu, janganlah merugikan rekan kerja Anda. Bertemanlah, sama-sama cari pengalaman, bertukar cerita, sehingga kalian bisa saling belajar dari satu sama yang lain. Jika Anda sudah lebih lama di perusahaan/yayasan/sanggar/tempat kerja Anda, ajarlah mereka cara - cara bekerja menurut tempat kerja Anda, buatlah mereka merasa nyaman dan terdukung. Hanya karena Anda sudah di tempat kerja itu lebih lama, bukan berarti Anda lebih pintar, jadi jangan meremehkan kemampuan orang lain.

Kerja itu lebih baik bila bisa dinikmati, mari kita menolong rekan kerja kita menikmati pekerjaannya juga.

Alexia.

Apa Jadinya Jika Lambang Garuda di Seragam Timnas Sepakbola Dirubah Menjadi Gambar.... Ayam?!

Tuesday 14 December 2010

[caption id="attachment_409" align="alignnone" width="490" caption="Bambang Pamungkas dan Irfan Bachdim"][/caption]

Hari ini topiknya tidak terlalu serius...:)

Kita harus berbangga karena Tim Nasional Sepak Bola kita sudah mencapai Semifinal AFF Suzuki Cup 2010 - dan belum (dan moga-moga tidak akan) terkalahkan. Tetapi ternyata lambang Garuda di seragam Tim Nasional kita dipermasalahkan! Karikatur yang saya buat hanyalah gojekan.. tidak mungkin lah mereka meletakkan gambar ayam sebagai pengganti lambang Garuda di seragam Tim Nasional!

Menurut seorang pengacara bernama David Tobing, lambang Garuda itu 'tidak lazim dalam kancah Internasional'. Menurutnya lambang Garuda melanggar UU No. 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan. Menurut Pak David ini, lebih baik Tim Nasional Sepak Bola kita mengenakan lambang federasi, karena menurutnya kaos bola akan dikotori, dirobek, dan lain sebagainya... dan lambang kita tidak boleh sampai dikotori dan dirobek.. Padahal setau kita semua, lambang Garuda sudah dikenakan pemain Nasional kita sejak Olimpiade 1956, dan Garuda adalah lambang kebangaan negara kita.

Menurut saya, biarkan saja lambang Garuda diletakkan di seragam Timnas, karena itu memang lambang negara kita. Jika ada yang 'takut' lambang negara bangsa kita dikotori atau dirobek, itu akibat perjuangan pemain-pemain kita, dan bila kotor dan robek kan wajar, namanya juga main bola. Biar saja Indonesia memiliki identitas yang berbeda, malah justru meningkatkan harga diri bangsa.

Alexia.

Referensi artikel ini didapat dari:

Detik.com - PSSI: Sejak Dulu Kita Pakai Lambang Garuda, Tak Masalah.

Detik.com - Garuda Bertengger di Kostum Timnas, Logo PSSI ke Mana?

 

Bakat Adalah Sebuah Pemberian Yang Jangan Sampai Disia-Siakan..

Monday 13 December 2010

[caption id="attachment_406" align="alignnone" width="490" caption="Kalau punya bakat, ditekuni!"][/caption]

Setiap orang memiliki kelebihan atau bakatnya masing-masing. Bakat yang kita miliki adalah sebuah pemberian dari Tuhan, dan kita harus menggunakan bakat itu sebaik mungkin. Saya sering bertemu dengan orang-orang, khususnya yang masih muda, yang memiliki bakat, atau kemampuan luar biasa dalam melakukan sesuatu. Tetapi sayangnya mereka memilih untuk tidak menekuninya.

Alasan mereka biasanya "bakatku tidak akan memberi aku penghasilan", atau "orang tuaku mengharuskan aku untuk fokus ke hal yang lain", atau yang paling parah.. "malas". Malas adalah penyakit manusia paling susah dihilangkan. Sudah diberikan kemampuan, tetapi malah lebih senang nonton televisi, atau main video game. Bakat adalah sebuah pemberian yang jangan sampai disia-siakan.

Bakat tidak harus dijadikan penghasil uang utama dalam hidup, tetapi jika bakat itu ditekuni, kita bisa menghasilkan sesuatu yang hebat - di luar pikiran kita. Lagipula, bekerja keras mengasah bakat kita juga bisa menjadi bentuk terima kasih kepada Tuhan, yang telah memberikan bakat ini pada kita.

Alexia.

Aduh, Mesin ATM... Uangku di Mana? Kartunya Boleh Dibalikin Nggak??

[caption id="attachment_400" align="alignnone" width="490" caption="Uang tunai saya ditelan balik sama ATMnya kok "tidak ada masalah" ??"][/caption]

Sering sekali di surat kabar, di bagian "Surat Pembaca", banyak orang protes-protes tentang mesin ATM. Kebetulan minggu lalu ibu saya sedang bermasalah dengan mesin ATM di dekat rumah saya. Sewaktu uang tunai dikeluarkan mesin, uangnya keluar berantakan dan susah ditarik keluar (seperti ada yang terjebak), saking susahnya dikeluarkan, akhirnya uangnya ditelan ulang oleh mesin ATMnya. Dengan panik, ibu saya telefon layanan banknya.. dan jawaban dari mereka adalah "tidak ada masalah tuh, Bu.." ..ya jelas ada masalah!

Kalau kartu ATM ditelan mesin, proses untuk mengembalikannya repooootnya luar biasa. Kalau menelfon layanan banknya, mereka menanyakan banyak pertanyaan, kadang malah membuat prosesnya lebih susah.. (memang sih untuk kebutuhan sekuriti, tapi siapa sih yang mengingat nomor kartu ATMnya? - dan biasanya kita juga sudah lupa berapa jumlah uang yang kita terakhir kali diambil dan kapan diambilnya). Sewaktu membuat kartu ATM baru saja kita harus membayar Rp.10,000... Dan biasanya harus menunggu 5 hari sampai bisa mendapatkan kartu ATMnya kembali. Yang rugi malah nasabahnya.

Kira-kira tiap bank memiliki program 'pemeliharaan' mesin ATM yang stabil supaya selalu lancar atau tidak ya? Jika ada masalah dengan mesin ATM, yang jadi korban itu nasabahnya, sampai harus membayar extra, menunggu 5 hari kerja dan lain sebagainya - kesannya para nasabahlah yang mendapat hukuman akibat kesalahan banknya.

Untuk para pekerja bank yang memiliki wewenang untuk membuat keputusan.. tolong dipastikan bahwa semua mesin bank Anda tidak akan merepotkan para nasabah lagi, ya...

Alexia.

"Sale" Atau "Diskon"... Sangat Menghipnotis

Sunday 12 December 2010

[caption id="attachment_394" align="alignnone" width="490" caption="...........beli ini beli itu.. sudah bayar listrik belum?"][/caption]

Saya baru diberitahu oleh teman saya bahwa ada "Midnight Sale" besar-besaran di beberapa pusat perbelanjaan di kota Jakarta.. Lalu karena sudah mau akhir tahun, akan lebih banyak "sale" lagi yang akan diadakan. Sebagai seorang wanita, mendengar kata-kata "sale" sudah membuat saya bersemangat. Sewaktu segala macam barang didiskon, niat pertama kita adalah untuk membelinya - padahal kita belum tentu membutuhkan barang-barang tersebut!

Pernah saya belanja sewaktu sedang musim "sale", dan karena saking semangatnya membeli ini itu, tanpa disadari, saya sudah membeli banyak sekali barang-barang - yang didominasi oleh barang-barang yang sebetulnya tidak saya butuhkan. Akhirnya saya sadar bahwa saya baru saja menghabis-habiskan uang... walaupun tetap saja dibeli dengan harga diskon.

Kita sudah mau memasuki musim diskon karena sudah dekat dengan akhir tahun.. saya hanya ingin mengingatkan bahwa bila ada "sale", beli seperlunya, atau beli barang yang betul-betul Anda suka dan pasti akan dipakai/digunakan. Sebetulnya, postingan yang ini gunanya untuk mengingatkan saya sendiri.. Lexi, jangan boros yaaa!!

Alexia.

Agamaku dan Kepercayaanku Adalah Urusanku Dengan Tuhan

Saturday 11 December 2010

[caption id="attachment_335" align="alignnone" width="490" caption="Hargailah pilihan Agama orang lain.."][/caption]

Agama adalah topik yang paling sensitif. Dulu saya niatnya tidak pernah membahas tentang agama di blog ini tapi lama kelamaan 'gatel' juga ingin menulisnya. Saya semangat menulis tentang agama karena orang-orang di negara ini kurang bisa menghargai pilihan agama orang lain.. seakan-akan mereka bisa mempengaruhi orang lain supaya bisa masuk ke agama mereka.

Apalagi saya, yang sedang mempelajari spiritualitas Kejawen (ingat ya, bahwa Kejawen itu bukan agama, tetapi spiritualitas), bayangkan hal-hal apa saja yang sudah saya dengar orang bicara tentang Kejawen. Ada yang bilang ilmu hitam, musrik, dan lain sebagainya. Padahal pengikut Kejawen juga percaya dengan Tuhan. Banyak yang memandang Kejawen sebagai hal negatif, karena mungkin banyak yang salah interpretasi. Jika kita menaruh sesajen di bawah pohon, itu bukan artinya kita menyembah pohon itu. Segala hal di spiritualitas Kejawen adalah simbolis. Jika kita naik Gunung Lawu, bukan karena kita menyembah Kanjeng Sunan Lawu (kita hanya meminta ijin oleh Kanjeng Sunan Lawu), tetapi kita melakukan ilmu kebatinan (mendekati kepada Tuhan YME). Saat kita capai memanjat gunung, saat kita lapar, haus, kita ingat pada Tuhan.. pada saat kita jalan, kita berdoa pada Tuhan.

Jika Anda bisa menghormati pilihan agama orang lain, Anda bisa berteman dengan orang-orang berbeda agama, dunia lebih damai, dan Anda bisa belajar lebih banyak tentang hidup jika mau mempelajari tentang kepercayaan-kepercayaan lain. Agama-agama di dunia ini sangatlah indah, dan mereka ada untuk tujuan yang mulia. Tuhan tidak pernah menciptakan Agama, Agama adalah sesuatu yang dirancang dan disusun oleh manusia. Tuhan hanya ingin disayangi, dihormati dan dijadikan bagian dari hidup kita.

Saya hanya berharap di negara ini orang-orang bisa menghargai, menghormati (respect) pilihan agama/kepercayaan orang lain, karena menurut saya agama/kepercayaan adalah sesuatu yang sangat pribadi (personal) - tidak bisa dipaksa - dan hanya urusan kita pribadi dengan Tuhan, orang lain tidak boleh berurusan, atau mengatakan bahwa apa yang kita percaya itu salah. Siapa bilang agama/kepercayaanmu paling benar? Tuhan memperbolehkan adanya ratusan agama di bumi ini, karena bukan hanya satu yang benar - tetapi karena adanya ratusan gaya hidup, ratusan cara pandang, ratusan hati, tetapi semuanya menyembah 1 Tuhan.

Alexia.

Mau Kaya Malah Melanggar Hukum.. Dasar Rakus... Egois.. Bikin Malu Negara.

Friday 10 December 2010

[caption id="attachment_330" align="alignnone" width="490" caption="Gaji mereka diambil sama Pak Boss"][/caption]

Tanggal 9 Desember kemarin adalah Hari Antikorupsi. Sesusah payah apapun kita coba, korupsi di negara kita ini bukannya menghilang tetapi malah menjadi masalah dominan. Korupsi terjadi karena orang-orang banyak yang rakus dan egois mengambil uang rakyat, rendahnya ketertiban hukum (karena sekali ketahuan korupsi, mereka tinggal main sogok dan merekapun bebas), profesi hukum di Indonesia bermutu rendah, dan rakyat kita mudah dibohongi, dimanipulasi. Setiap presiden menjanjikan pemerintahan dan negara yang bebas korupsi, tetapi memberantas korupsi itu luar biasa sulitnya.. karena pemimpin-pemimpin Indonesia saja sudah korupsi.

Saya tidak bisa menulis banyak tentang korupsi, karena saya belum tahu banyak tentang topik ini. Menurut saya orang-orang yang berkorupsi adalah orang yang hanya ingin jalan pintas untuk menjadi sukses (biasanya karena mereka egois, rakus atau nggak tahu diri), akhirnya malah melanggar hukum dan merugikan rakyat. Tidak ada bedanya dengan merampok. Apakah mereka tidak bisa mencari jalan yang tepat untuk mencari uang? Tidakkah mereka perduli dengan masyarakat sekitar? Mengertikah mereka bahwa mereka memberi nama buruk bagi negara kita? Bagi para pengusaha, wakil rakyat, boss-boss besar, dan lain-lain... Mari kita bersama membasmi korupsi.. negara kita sudah salah satu negara paling korupsi di dunia lho... dan hal itu tidak bisa kita banggakan.

Alexia.

Kritiiiik Terus.. Kamu Mengeritik Orang Lain.. Atau Mendeskripsikan Diri Sendiri?

[caption id="attachment_327" align="alignnone" width="490" caption="Jangan asal kritik.. ingat siapa dirimu juga.."][/caption]

Berbicara tentang orang lain adalah kebiasaan kita-kita. Topiknya selalu seru dan biasanya mengundang omongan-omongan negatif. Saya sendiri suka bergosip kalau bertemu teman-teman, memang aktivitas yang susah dihindari. Tetapi, menurutku bisa kita kurangi, apalagi jika kita membicarakan orang dengan negatif, tetapi kita belum sadar bahwa hal-hal negatif yang kita bicarakan... adalah hal-hal negatif tentang diri kita juga. Saya sendiri juga berhenti dan berfikir.. jika saya mengeritik seseorang... apakah saya seperti orang itu juga?

Saya sering geli mendengar orang yang mengeritik orang lain.. dan saya tahu kalau si pengeritik itu sebetulnya sama saja dengan orang yang dia kritik. Kadang mereka suka tidak sadar saja.. Kita harus lebih hati-hati jika ingin memberi kritik pada seseorang. Biasanya orang-orang yang suka mengeritik orang atau membicarakan orang dengan cara negatif hanya menutupi masalah dirinya sendiri, dan merendahkan orang lain.

Hal ini menjadi pelajaran bagi saya juga tiap kali melihat orang asal mengeritik... apakah saya main hakim sendiri? apakah saya sebenarnya malah mendeskripsikan diri sendiri sewaktu memberi kritikan tersebut? saya harus lebih berhati-hati. Karena di luar sana, banyak sekali orang yang mudah mengeritik dan main hakim sendiri, tetapi tidak sadar bahwa mereka harus 'mengaca diri'... mereka harus sadar bahwa mereka butuh perubahan sendiri juga. Mengeritik itu terlalu mudah.

Alexia.

Masih Jaman Ya Tawuran? Kasihan Amat Sih Lu.. Belajar Kek.

Thursday 9 December 2010

[caption id="attachment_315" align="alignnone" width="490" caption="Semestinya merekalah yang berpendidikan.."][/caption]

Ternyata tawuran sudah mulai nge-trend lagi... Tanggal 8 Desember 2010 kemarin di Palu, Sulawesi Tengah, terjadi tawuran antara 3 SMKN. Di Cipinang, Bekasi, Jakarta Timur juga terjadi tawuran pada hari yang sama yang mengakibatkan seorang siswa berumur 16 tahun dibacok.

Menurut saya hal ini sangat ironis, karena mereka semestinya anak-anak yang berpendidikan.. seharusnya jika mereka sudah sampai ke tingkan SMKN/SMU mereka sudah memiliki cara pikir yang lebih dewasa, dan pengetahuan lebih daripada anak sekolahan yang lain. Namun, anak-anak "berpendidikan" ini malah melakukan tindakan-tindakan yang tidak mengharuskan mereka untuk berpikir panjang.

Memangnya mengapa sih mereka ikut tawuran? alasan aslinya...? apakah mereka hanya ingin ditakuti, sok penguasa, pamer "kejantanan" (flexing their muscles), atau hanya emosi belaka? Selagi mereka sekolah, tidakkah mereka diajarkan untuk saling menghormati, saling menghargai, saling membantu? Apakah tidak lebih baik jika mereka tetap belajar yang rajin supaya bisa memperbaiki dan memajukan negara.. daripada pamer otot dan membuat ricuh?

Masa-masa SMKN/SMU adalah masa-masa penting di hidup mereka, karena di situlah mereka menemukan potensi-potensi masing-masing. Mereka akan mengerti di mana kekuatan mereka, supaya bisa diteruskan ke perguruan tinggi atau untuk mencari kerja. Murid-murid, fokuslah selama di sekolah, belajar yang giat dan coba mendapatkan prestasi, bukannya malah membuat malu sendiri, orang tua dan sekolah kalian. Kalian seharusnya sudah cukup dewasa untuk mengerti bahwa kekerasan, tawuran, bermusuhan, dan bertarung bukanlah solusi yang benar.

Alexia.

Sewaktu Kita Sudah Memasuki Era Yang Hampir Segala-Galanya... 'Instant'

[caption id="attachment_307" align="alignnone" width="490" caption="Mau kaya 'instant'?"][/caption]

Pada masa modern ini, segala-galanya 'instant'. Bisa kirim e-mail, bisa mendapatkan informasi dengan 'google' dan lain-lain, semuanya "tinggal klik". Kemudahan dan keefisienan hidup kita di masa modern ini ada baiknya dan ada buruknya. Baiknya adalah: kita bisa lebih mudah melakukan aktivitas-aktivitas sehari-hari (jaman sekarang sudah tidak usah mengirim surah pakai burung hantu seperti di film Harry Potter - ada email). Namun, sisi buruknya adalah: kita menjadi masyarakat yang manja.

Inginnya semuanya ikut 'instant' juga. Ingin cepat kaya, cepat kurus, cepat menumbuhkan rambut, cepat ini cepat itu... dan orang-orang yang mencari uang dari hal-hal yang katanya 'instant' jadi sukses menjual kebohongannya. Padahal di hidup ini tidak ada jalan pintas untuk apapun.

Kalau mau kaya, kita harus kerja keras.. kalau ada iklan di internet yang menjanjikan uang banyak dengan melakukan pekerjaan yang sangat mudah, biasanya 99,8% dari website-website tersebut adalah 'scam' atau bohongan. Banyak produk-produk di pasaran yang mengatakan bahwa produk tersebut bisa membuat Anda langsing dengan cepat.. biasanya pasti menimbulkan efek samping atau bahkan tidak menguruskan sama sekali. Jika mau kurus ya harus makan yang benar dan rajin olah raga.

Bahkan jika kita ingin belajar bahasa asing, kita tidak bisa meminum pil atau membeli sesuatu yang dapat membuat kita cepat lancar berbahasa asing tersebut, kita harus belajar dari nol, rajin berlatih, diseriuskan dan ditekuni. Tidak bisa 'instant', tidak ada jalan pintasnya.

Blog 'entry' ini sesuai pengalaman saya sendiri. Dulu saya selalu mencari yang 'instant', tetapi setelah sadar, saya mencoba mencari jalan terbaik untuk sukses (yaitu kerja keras, berimajinasi, dan tekun), bukan jalan pintas..

Alexia.

Udah Gabung Belum?

Saturday 4 December 2010

Watatita! - Wayang Tentang Tingkah Laku Kita punya Halaman di Facebook.. bagi yang belum bergabung, klik di sini... di 'like' ya :)

Alexia.   PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia

Jangan Melupakan Teman-Teman Lama Kita..

[caption id="attachment_299" align="alignnone" width="490" caption=""Dulu kamu keciiiil!""][/caption]

Beberapa minggu yang lalu saya ke Solo karena mau pentas nari.. Bapakku juga ikut pentas. Kebetulan teman bapak sejak kecil yang bernama Bu Sundari ingin menonton pentas kita juga. Bu Sundari mengenal bapak sejak duduk di bangku SD-SMP sewaktu bersekolah di Semarang, dan akhir-akhir ini mereka berhasil saling mengontak. Bu Sundari juga sering e-mail - e-mail-an dengan saya.

Sayangnya sewaktu dalam perjalanan dari Semarang ke Solo, Bu Sundari (yang bekerja sebagai seorang dosen), dipanggil untuk menjaga ujian pada hari kita pentas, dengan terpaksa Bu Sundari harus menerima pekerjaan itu, tetapi Bu Sundari masih bersikeras pergi ke Solo untuk bertemu dengan kita.

Suatu pagi, saya masih tidur dan tiba-tiba Bu Sundari mengetuk-ngetuk di pintu depan penginapan saya. Saya buru-buru mandi dan makan dan membawa Bu Sundari ke hotelnya bapak dan ibuku (penginapan kita terpisah karena saya sudah di Solo 2 minggu sebelum orang tua saya datang). Sesampainya di Hotel, Bu Sundari saya kenalkan dengan ibu saya dan mereka berbincang. Tidak lama kemudian bapakku muncul, dan tidak mengenal wajah Bu Sundari.. Bapak hanya memberi senyum ramah dan berbicara dengan ibuku. Lalu saya bilang "Ini Ibu Sundari"... dengan sekejap bapakku terkejut dan segera bersalaman. Mereka belum bertemu selama 43 tahun. Kemudian kita semua memakan soto bersama. Bu Sundari merasa luar biasa senang dapat bertemu dengan bapakku kembali setelah sekian lamanya.. Bu Sundari merasa seperti beliau mendapat sahabat baru.

Kejadian ini membuat saya berpikir.. bahwa walaupun kita akan dipisahkan dari teman-teman kita sekarang, pada masa yang akan mendatang Tuhan pasti akan mempertemukan kita dengan beberapa teman-teman lama kita. Perubahan-perubahan akan membuat kita tertawa (dulu bapakku bandel sekali, pensilnya Bu Sundari yang dipinjam dipatah-patahkan) dan bernostalgia.. tetapi saya tidak mau menunggu 43 tahun sampai bisa bertemu teman-teman lamaku... sekarang saja saya sudah kangen sama teman-teman SMU.. Walaupun sepanjang hidup kita akan mendapatkan teman baru, janganlah melupakan teman-teman lama... karena saat mereka kembali, mereka akan menjadi bagian besar hidup kita.

Alexia.

Perempuan Indonesia, Berbanggalah Dengan Kecantikan Anda! :)

Friday 3 December 2010

[caption id="attachment_293" align="alignnone" width="490" caption="Lebih elegan dan berwibawa yang dulu"][/caption]

Akhirnya kesampaian juga... membuat versi perempuan dari 'Javanese Cultural Evolution' (Evolusi Kultural Jawa).. yang versi laki-lakinya ada di sini. Sudah sering sekali sebenarnya saya menulis tentang hal ini.. Saya sering sekali mondar mandir ke Kota Solo, di sana juga sudah lumayan modern (tapi masih lebih ada sentuhan tradisinya), anak mudanya kurang lebih sama dengan anak muda Jakarta (hanya mereka berbicara dengan bahasa Jawa). Tetapi karena di Solo ada Keratonnya, sering sekali saya melihat orang-orang dengan baju adat. Pada hari-hari tertentu, tamu-tamu perempuan menggunakan kebaya, dan para abdi-abdi dalem menggunakan baju dodotan. Sungguh senang saya melihat mereka berpakaian adat. Pakaian adat dari luar pulau Jawa juga luar biasa indahnya, dengan tekstil-tekstil yang berkualitas seni tinggi.

Lalu saya kembali ke Jakarta.. saya ada rencana bertemu dengan teman lama di salah satu mall "kelas atas". Ternyata banyak wanita menggunakan pakaian yang mini-mini, seakan-akan mereka mengatakan "Mari kita semua meniru Britney Spears!!".. Wibawa mereka tidak terlihat, walaupun mungkin mereka orang-orang pintar, baik hati, dan lain-lain.. kasarnya, mereka tidak terlihat "berkelas" sama sekali di mata saya.

Bahkan jika saya menyalakan TV lokal atau menonton film-film lokal, mereka menampilkan bintang-bintang film yang wajahnya sudah tidak terlalu... Indonesia lagi. Seakan-akan identitas negara kita disembunyikan. Kapan ya perempuan Indonesia bisa bangga dengan kecantikannya sendiri?.. bisa merasa anggun dengan pakaian adatnya, bisa merasa senang dengan warna kulitnya?

Alexia.

Woooii! Pada Niat Kerja Nggak Sih??

[caption id="attachment_288" align="alignnone" width="490" caption="Ih, pada niat kerja nggak sih??"][/caption]

Saya paling merasa tidak nyaman jika saya sedang belanja dan penjaga tokonya tidak mau atau malas memberi layanan. Ya, saya mengerti pekerjaan Anda tidak begitu menyenangkan. Saya sendiri juga pernah kerja paruh waktu sebagai karyawati di toko baju, di toko roti, selain itu saya juga pernah bekerja menjadi supervisor anak-anak di sekolahan, sampai membuat kopi di kafe juga pernah.. kerja memang adalah sebuah tantangan, tetapi jika pekerjaan Anda mengharuskan Anda untuk berinteraksi dengan banyak orang, mohon untuk paling tidak berusaha untuk mau diajak bicara dan terlihat semangat.

Pernah juga saya jalan-jalan di Citos (Cilandak Town Square) bersama teman SMU saya dan memasuki sebuah toko. Teman saya hendak membeli makanan, tetapi mbak-mbak yang kerja di sana memasang tampang sebal, tidak semangat (kalau kata anak muda, tampang "bete"). Kita berdua langsung merasa tidak nyaman berada di toko itu, hanya ingin cepat-cepat pergi dari situ. Teman saya langsung berkata "Dulu pas aku kerja di toko baju, walaupun aku lagi sebel banget, kita harus bisa menyambut pelanggan yang masuk dengan semangat, minimal acting aja supaya suasananya enak."

Ada yang diajak berbicara tidak mau, ada yang smsan, ada yang hanya menghembus nafas karena malas jika diminta melakukan sesuatu (contohnya diminta mencari ukuran sepatu), ada yang malah tokonya ditinggalkan supaya bisa 'ngerumpi' sama pekerja di toko sebelah. Maaf ya, tetapi jika Anda niat bekerja, hal-hal yang saya sebutkan di atas seharusnya tidak dilakukan, apalagi jika Anda seseorang yang jabatannya 'customer service' atau 'layanan pelanggan'.

Alexia.

Anak Anda Tidak Imut Lagi Kalau Mengganggu Banyak Orang di Tempat Umum

Thursday 2 December 2010

[caption id="attachment_285" align="alignnone" width="490" caption="kejar-kejaran di tempat umum, berisik, mengganggu ketenangan orang lain..."][/caption]

Saya yakin Anda pernah berada di tempat umum, lalu ada seorang anak kecil yang lucu duduk tidak jauh dari Anda... tak lama kemudian anak kecil itu mulai jerit-jerit dan kejar-kejaran, mengeluarkan suara keras dan konsisten. Lama-lama.. mereka sudah tidak imut lagi di mata kita, gara-gara melihat tingkah laku mereka.. apalagi kalau di tempat yang seharusnya tenang, seperti di rumah sakit, di perpustakaan, dan lain sebagainya.

Sebenarnya melihat anak kecil bersuka ria seharusnya hal yang sangat menyenangkan untuk dipandang, tetapi jika mereka sudah mulai rusuh, lepas kontrol, liar dan berisik luar biasa, lama kelamaan malah jadinya menyebalkan. Anak kecil memang memiliki energi yang besar dan senang bermain, tetapi perilaku mereka bisa juga dijaga di tempat umum supaya tidak mengganggu orang banyak.

Terkadang orang tuanya malah cuek, berbicara di telepon, atau hanya membaca majalah. Tetapi malah ada juga kasus di mana anaknya yang mengatur orang tuanya - orang tuanya tidak tahu caranya untuk menjadi pemimpin, pengajar, pembina anak mereka. Jika Anda memiliki anak yang sering mengganggu orang banyak di muka umum, ajarilah mereka untuk sadar supaya mereka tahu bahwa di muka umum mereka harus bertingkah santun. Memang tidak mudah, tetapi carilah jalan supaya Anda bisa membina mereka untuk menjadi anak-anak yang sopan santun.

Alexia.

Bayangkan.. Pasangan Anda Mengidap HIV/AIDS.. Dan Anda Tidak Tahu..

Wednesday 1 December 2010

[caption id="attachment_281" align="alignnone" width="490" caption="Dia nggak tahu suaminya punya HIV!"][/caption]

1 Desember - Hari AIDS Sedunia.

Saya pernah mendengar sebuah cerita nyata.. Tante saya bekerja di sebuah kantor di mana suami dari rekan kerjanya baru saja meninggal. Tante saya datang ke pemakamannya dan tidak sengaja mendengar saudara-saudara dari suaminya itu berbicara bahwa suami dari temannya itu meninggal karena AIDS. Ternyata sewaktu ia menikah, ia sudah HIV positif. Tante saya lalu menanyakan hal ini ke rekan kantornya, dan ternyata rekan kantornya itu tidak tahu sama sekali bahwa suaminya HIV positif sewaktu mereka menikah! Tante saya kemudian mengajak rekan kantornya untuk tes darah... sewaktu hasil tes itu keluar, ternyata rekan kantor tante saya ternyata sudah tertular HIV juga, dan dia langsung pingsan sewaktu melihat hasil tes darahnya. Lebih menyedihkannya lagi, keluarga suaminya tidak mau tahu apa-apa dan tidak mau ikut campur dengan permasalahan si rekan kantor tante saya ini.

Keluarga suaminya sudah tahu bahwa anaknya HIV Positif, tetapi tetap memperbolehkan anaknya untuk menikah dan berhubungan intim dengan istrinya. Bukankah ini sama saja dengan pembunuhan? Saya juga yakin bahwa ini bukan satu-satunya kasus yang pernah terjadi. Hal ini harus dihentikan supaya tidak ada lagi bayi lahir sudah HIV positif. Seseorang yang memutuskan untuk menikah (atau memperbolehkan anaknya menikah) atau berhubungan intim sewaktu mereka tahu bahwa mereka mengidap HIV adalah hal yang tidak bermoral, pasangan mereka memiliki masa depan dan orang-orang yang mencintainya - yang tidak mau mencelakakannya.

Alexia.

Untuk mereka yang membutuhkan bantuan karena kecanduan narkoba, bisa menghubungi YAKITA - Yayasan Harpan Permata Hati Kita.

Tanamlah Rasa Cinta Akan Budaya Kita Sejak Usia Muda

Tuesday 30 November 2010

[caption id="attachment_278" align="alignnone" width="490" caption="Generasi Muda Jaman Sekarang.......... *tarik nafas panjang*"][/caption]

Budaya Indonesia bisa hilang termakan jaman karena orang-orang Indonesianya sendiri lebih suka meniru-niru kebudayaan luar. Anak muda sebagai penerus bangsa harus bisa mempertahankan kelestarian budaya daerahnya masing-masing untuk memperkuat identitas kita sebagai orang Indonesia. Tetapi kadang saya merasa hilang harapan jika melihat anak-anak muda akhir-akhir ini yang merasa lebih bangga dengan budaya luar.

Padahal, kunci konservasi budaya kita terletak di niat dan semangat anak-anak muda untuk tetap melestarikannya, dan generasi sebelumnya untuk mengajarkan generasi muda hal-hal yang mereka ketahui tentang budaya, sejarah, dan tradisi negara kita. Harus dimulai sejak kecil, orang Indonesia harus rajin mempelajari bahasa daerah, tarian daerah, menonton pertujukan tradisional atau upacara adat, supaya rasa cinta terhadap budaya dikembangkan sejak usia muda. Sekarang anak-anak TK inginnya menonton Ben 10 dan bermain dengan boneka Barbie, semua pengaruh luar.

Tidak ada salahnya untuk mempelajari budaya luar di era globalisasi, malah sangat penting untuk mempelajari bahasa-bahasa luar seperti bahasa Inggris atau Cina jika ingin mendapatkan pekerjaan yang bagus. Tetapi tolong jangan meninggalkan budaya tradisi kita. Inilah identitas kita. Berbanggalah dengan candi-candi, kain tenun, tari piring, ketukan kendhang. Jangan hanya meniru hal-hal yang kita lihat di televisi. Selebritis kita saja sudah meniru selebritis luar negeri, lama kelamaan Indonesia akan kehilangan khasnya.

Perjuangan kita sekarang adalah untuk mengembalikan rasa cinta itu kepada generasi muda Indonesia. Tumbuhkan rasa cinta akan budaya kita sejak usia muda.

Alexia.

Ayat Al-Qur'An Mana Yang Mengajari Kita Untuk Melempar Telur Ke Bintang Porno?

[caption id="attachment_272" align="alignnone" width="490" caption="Memangnya lempar-lempar telur adalah jalan keluar yang baik?"][/caption]

Saya baru baca di berita bahwa FPI (Front Pembela Islam) akan melempar telur, tomat busuk dan bangkai ayam ke bintang film porno, Miyabi. Saya tertawa geli karena mereka adalah orang-orang dewasa, tetapi kok memilih jalan keluar seperti anak kecil. Saya mengerti bahwa Miyabi adalah seorang bintang film porno, dan pornografi dianggap sebagai hal yang haram di agama Islam, dan saya, sebagai orang Islam, ikut setuju bahwa pornografi itu tidak baik. TETAPI, saya rasa tidak ada ayat di Al-Qur'an yang mengajar kita sebagai umat beragama untuk menyakiti satu sama lain seperti ini. Lagipula, di mata dunia kita akan terlihat sangat keanak-anakan (Udah gitu sampah bangkai ayamnya nanti berserakan di mana-mana). Walaupun mau di lempar ke orangnya, atau ke posternya... tindakan ini tidak akan memperbaiki apa-apa.

Lebih baik urusi dulu TKI yang disiksa di negeri Arab. Mereka adalah saudara-saudari Anda sendiri. Tahukah Anda bahwa di tahun 2010, dari Januari sampai Oktober, ada 5,635 TKI disiksa di Arab Saudi? (referensi). Sewaktu berita-berita tentang penyiksaan TKI di luar negeri mulai marak, ke manakah organisasi-organisasi nasional yang semestinya peduli dengan rakyat kita? Ini adalah tragedi nasional yang semestinya lebih dulu diurusi daripada melempar telur ke bintang porno.

Alexia.

Referensi:

Kompas.com - FPI Siapkan Telur Busuk untuk Miyabi

Detik.com - Miyabi Siap-Siap Dilempari FPI Bangkai Ayam

Mengusir Pasien Dari Rumah Sakit Adalah Tindakan Tidak Bermoral

Monday 29 November 2010



Beberapa minggu yang lalu ada berita dari Kendari, Sulawesi Tenggara, seorang pasien rawat inap yang sudah berusia lanjut diusir dari rumah sakit karena pihak rumah sakit tidak memiliki izin perpanjangan operasional. Pihak rumah sakit mengatakan bahwa izinnya "sedang dibuat".

Di Samarinda, Kalimantan Selatan, juga ada seorang pasien yang diusir karena tidak mampu membayar biaya rumah sakit. Mendengar tentang kejadian-kejadian seperti ini, saya merasa sangat sedih dan kecewa.

Semestinya izin perpanjangan operasional harus diperpanjang dari jauh-jauh hari untuk menhindari permasalahan seperti ini. Orang-orang yang berekonomi rendah atau orang-orang yang tidak mampu untuk membayar rumah sakit seharusnya bisa diberi pertolongan dari pemerintah, atau paling tidak mereka diperbolehkan rawat inap sampai sembuh, baru membayar biaya rumah sakit sedikit demi sedikit, karena mengusir mereka sewaktu mereka masih sakit sangatlah tidak beretika. Teganya mereka mengusir orang-orang sakit dari rumah sakit, tempat di mana mereka seharusnya dapat pertolongan.

Di manakah moral dan rasa tenggang rasa untung sesama? Tidak adakah sistim management yang bisa menghindarkan hal-hal ini untuk terjadi?

Alexia

SMS Yang Anda Kirim Saat Menyetir Mobil.. Bisa Menjadi SMS Terakhir Anda

Woi nabrak tong sampah tuh!!

Seringkali saya berada di jalan raya dan melihat seorang pengendara mobil menggunakan telepon seluler selagi menyetir. Gaya menyetirnya sudah seperti orang mabuk karena konsentrasi mereka tercampur aduk.

Banyak sekali yang bilang... "alaah aku bisa kok nyetir sambil sms (dengan pede-nya)", tetapi Anda tidak akan tahu apa yang bisa terjadi pada diri Anda atau pada diri orang lain, hanya karena Anda mengutak-atik telepon seluler selama menyetir. Memang kita tidak akan menyangka hal-hal seperti kecelakaan bisa terjadi pada diri kita, tetapi saat kita sadar bahwa kita bisa terkena kecelakaan juga, sudah terlambat. Kita bukannya hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga membahayakan orang lain.

Kalau benar-benar mendesak dan harus mengangkat telepon atau menjawab sms, mungkin ada baiknya kita bisa menghentikan kendaraan di samping jalanan, lalu melanjutkan perjalanan. Jangan pikirkan nasib diri sendiri, tetapi pikirkanlah juga nasib pengguna jalan, dan penumpang lainnya...

Jika ingin melihat apa yang bisa terjadi bila Anda sms-an sambil menyetir, saksikanlah video ini... (18 tahun +)

Alexia.

Saturday 27 November 2010

[caption id="attachment_253" align="alignnone" width="605" caption=""Lha... ini Wonogiri beneran?? Ya ampuuun...""][/caption]

Saya dikabari oleh ibu saya sore tadi.. Bupati Wonogiri, Pak Danar Rahmanto memutuskan untuk menghentikan segala pertolongan dana untuk acara-acara tradisional di Wonogiri. Pak Danar Rahmanto ternyata sudah terikat dalam janji politis dengan organisasi-organisasi Islam, yang telah membantu beliau menjadi Bupati di Wonogiri.

Menurut Pak Danar, acara-acara/ritual tradisi Jawa itu menyesatkan. Sepertinya Pak Danar harus mengerti bahwa ritual Jawa adalah hal-hal simbolis. Jadi jika ada orang memberi sesajen ke pohon, itu bukan maksudnya kita menyembah pohon. Maknanya lebih dalam dari itu. Pengikut Kejawen adalah pengikut Tuhan YME juga. Tolong jangan berpikir begitu sempit. Upacara Larung Agung yang sudah dilaksanakan sejak abad ke-17 sudah tidak dibantu oleh pemerintah Wonogiri, padahal inti dari Upacara Larung Agung sangatlah indah, berterima kasih kepada alam (intinya berterima kasih kepada Tuhan), untuk menyediakan segala kebutuhan hidup.

Saya betul-betul takut jika membayangkan kota Wonogiri, yang kental dengan budaya Jawanya, tiba-tiba berubah di makan jaman. Bisa-bisa semua hal yang berbau budaya atau Kejawen di tanah Jawa bisa hilang, hanya karena orang-orang berpikiran sempit mengatakan bahwa ritual-ritual Kejawen itu "menyesatkan".

Pantas saja budaya tradisi kita lama-lama menghilang, sekarang banyak orang seperti itu. Padahal dulu Wali Sanga menyebar Agama Islam menggunakan wayang kulit. Agama dan Budaya bisa hidup selaras, dua-duanya bisa ada tanpa harus menyingkirkan salah satunya. Mengapakah pada akhir-akhir ini Budaya dan Politik harus dicampur? Sudah pasti budaya kita menghilang...

Adiknya-Keponakannya-Istrinya-Omnya-Bapakmu Itu Lhooo... Masih Ingat Kan??

Saturday 20 November 2010

[caption id="attachment_248" align="alignnone" width="605" caption="Aduh.. aku masih inget nggak ya?"][/caption]

Sepertinya setiap kali saya berbicara dengan teman-teman tentang acara keluarga besar di keluarga kita masing-masing, pasti ada saja deh yang aneh atau lucu yang diceritakan.. Seringkali kita bertemu dengan anggota keluarga jauh, dan mereka selalu bertanya "masih inget aku kan??" (padahal terakhir kali kita bertemu kita masih berusia balita!). Acara keluarga besar di keluargaku mirip acara komedi.

Bagi yang lajang, pasti ada yang bertanya "kapan nikah?", bagi yang baru nikah, ada yang bertanya "kapan mau punya anak?". Pertanyaan-pertanyaan tersebut termasuk pertanyaan menyebalkan, namun mampu memulai pembicaraan.  Di setiap keluarga biasanya ada sosok paman yang penghibur, bibi yang memaksa saudara-saudara untuk makan sampai terlalu kenyang, kakek/nenek yang mudah marah, dan anak bayi yang saking bosannya, merengek-rengek meminta pulang.

Jika Anda tipe orang yang jarang berkumpul dengan keluarga besar, jika pada saatnya berkumpul, gunakanlah waktu itu untuk lebih mengenal anggota keluarga Anda. Memang seharusnya kita senang bertemu dengan keluarga, karena keluarga adalah pemberian dari Tuhan.

Alexia.

Jangan Menggunakan Kata-Kata "Autis" Sembarangan

Friday 19 November 2010

[caption id="attachment_239" align="alignnone" width="605" caption="Jangan sembarangan menggunakan kata 'autis'"][/caption]

Saya tidak tahu mengapa, kata-kata 'autis' jadi sering sekali dipakai, biasanya untuk mendeskripsikan perbuatan seseorang secara negatif (bisa untuk mengejek diri sendiri juga), contohnya "Ih kamu ketawa sendiri baca bukunya, autis banget sih kamu!", atau "seharian aku online terus di facebook, autis bener deh aku!". Hal ini sudah mulai mengundang amarah di kalangan orang-orang yang autis, juga membuat kesal dan sedih anggota keluarga mereka. Walau hanya candaan, tetapi mohon jangan disebar luaskan karena sekarang malah populer.

Tetapi saya juga sering mendengar orang mengejek menggunakan nama penyakit atau kondisi tubuh lainnya, seperti.. "Ih cacat amat sih loe!", "Dasar AIDS lu!".. saya biasanya langsung merasa tidak nyaman berada di sekitar orang-orang yang berbicara seperti itu. Hanya karena mereka berfisik sehat, bukan berarti mereka lebih baik dari manusia lain.. mereka juga manusia yang tidak sempurna. Menggunakan nama penyakit, kondisi tubuh dan lain sebagainya sebagai ejekan sangatlah tidak etis. Bayangkan jika Anda memiliki anggota keluarga yang memiliki autisme tetapi Anda sangat sayang pada mereka, apakah Anda akan tetap nyaman menggunakan kata-kata 'autis' secara sembarangan?

Alexia.

Untuk Orang Yang Mencuri Karya Saya.

Thursday 18 November 2010

Dari 'Dashboard' blog saya, saya bisa melihat orang 'search' apa saja di blog saya, dan banyak yang berniat untuk membajak gambar-gambar saya untuk dibuat kaos/t-shirt. Setiap kali ada 'entry' baru sepertinya orang itu mengunjungi blog saya. Tolong ya, pakai kesadaran sendiri-sendiri, kalau mau menghasilkan uang, gunakan hasil karya sendiri, jangan menggunakan hasil kerja keras orang lain. Walaupun saya tahu bahwa menampilkan hasil karya online memang ada resiko seperti ini, saya hanya ingin beraktifitas seni dan memiliki blog sendiri. Jaman sekarang, sewaktu manusia hanya mementingkan uang, harga dirinya sendiri sebagai pengusaha tidak diutamakan, bahkan sampai mencuri karya orang (dan saya mengatas namakan semua seniman yang karyanya pernah dicuri). Mereka juga tidak mementingkan perasaan orang yang membuat karya. Coba pikirkan.. saya membuat komik ini memangnya mudah? saya berpikir lama, saya gambar, saya tampilkan online.. membutuhkan proses yang lama. Jika kalian tidak bisa menghormati kerja keras saya, karmanya buruk. Kalian bisa menghasilkan uang sekarang, tapi pasti kalian kena batunya sendiri nanti.

Jika ingin menggunakan karya saya, mohon hubungi saya, tidak susah kok.

Alexia.

"Jangan Ke Luar Lama-Lama, Banyak Setannya Lho!"

[caption id="attachment_233" align="alignnone" width="605" caption="Tidak ada cara lain untuk mendisiplinkan anak?"][/caption]

Saya termasuk orang yang percaya dengan hal-hal mistis. Sebetulnya hal-hal mistis itu sesuatu yang pribadi, mau dipercaya atau tidak itu terserah kita sendiri. Sama halnya dengan Agama. Tetapi saya sangat tidak suka jika seseorang mencoba mendidik seorang anak untuk berdisiplin dengan cara menakut-nakuti mereka, contoh "Jangan ke luar lama-lama, nanti dikejar setan". Kalimat itu malah justru tidak mendidik, karena tidak mengajar mereka dampak logis yang sebenarnya jika mereka ke luar lama-lama. Ajarilah mereka sebab akibat/dampak dari perbuatan mereka. "Jangan ke luar lama-lama, nanti kamu bisa sakit, kalau sakit tidak bisa main-main..", atau "Jangan pulang terlalu malam, besok pagi nanti kamu susah bangun!"... pasti ada cara-cara lain untuk mendidik mereka tanpa harus menakut-nakuti mereka dengan "setan".

Alexia.

Warning | Pemberitahuan

Tuesday 16 November 2010

Gambar-gambar dan tulisan di blog ini tidak boleh digunakan  TANPA IZIN DAN SEPENGETAHUAN SAYA, Alexia Cahyaningtyas.
Creative Commons License

Watatita by Alexia Cahyaningtyas is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.

"Thanks Before" Itu Penggunaan Bahasa Inggris Yang Salah

[caption id="attachment_226" align="alignnone" width="605" caption="Thanks Before!"][/caption]

Saya bukannya mau sombong atau mau terdengar seperti orang sok tahu.. Tetapi saya tidak suka jika ada penggunaan Bahasa Inggris yang salah, tetapi malah dijadikan "trend".. Saya sendiri tidak begitu bagus dalam berbahasa Indonesia, tetapi saya berusaha membetulkan bahasa saya. Jika Anda-Anda tidak keberatan, saya ingin membahas dua penggunaan Bahasa Inggris yang salah, tetapi dijadikan trend.

1. "Thanks Before". Kalimat "terima kasih sebelumnya" tidak terlalu banyak digunakan di negeri Barat. Kalaupun ingin menggunakan kalimat "terima kasih sebelumnya", ucapkan "thank you in advance" atau "I want to say thanks in advance", atau hanya "thank you" saja.

2. "Piss". Kesalahan yang ini luar biasa mengganggu untuk saya. Tulisan "piss" dalam Bahasa Inggris maksudnya "air seni/air kencing". Tulisan yang betul adalah "peace" jika Anda ingin berkata "damai".

Sekali lagi, saya bukannya ingin sok tahu, tetapi hanya ingin membuat Anda-Anda tahu bahwa kalimat/kata di atas itu salah... Memang ada beberapa orang yang jika salah tetap tidak mau tahu dan berkata "udah ah yang penting kamu ngerti maksud aku".. itu harus dihindari jika benar-benar ingin serius mempelajari bahasa asing. Pesanku adalah, jika ingin belajar bahasa asing, diseriuskan, dan jika membuat kesalahan, pelajarilah yang benar.

Alexia.

Kok Pada Suka Pakai Lambang Nazi Sih??

Monday 15 November 2010

[caption id="attachment_217" align="alignnone" width="605" caption="Kenapa sih suka pakai lambang Nazi?? | maaf salah tulis, seharusnya 'copyright watatita'"][/caption]

Saya sering melihat anak-anak muda yang sering bergaya dengan baju-baju menggunakan lambang Nazi. Lambang Nazi, wujudnya seperti lambang Swastika dari budaya India tetapi dimiringkan. Swastika di India merupakan lambang kedamaian, tetapi lambang SS milik tentara Nazi lebih dikenal sebagai lambang kejahatan dan kekejian, karena pada masa Perang Dunia ke-2, Nazi di Jerman merupakan partai yang melaksanakan 'ethnic cleansing' atau pemberantasan ras - terutama pada kaum Yahudi, homoseksual dan gipsi. Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler menguasai Jerman dan negara-negara di sekitarnya dari tahun 1933 - 1945, membunuh 6 juta orang. Kaum-kaum yang mereka benci dibunuh, disuruh kerja paksa, dijadikan kelici percobaan kedokteran (bukannya dijadikan sehat lho), disiksa, dibakar hidup-hidup, sampai disuruh menggali kuburannya sendiri di kamp konsentrasi di sekeliling Eropa. Mereka diperlakukan lebih rendah daripada hewan. Yang lebih mengerikan lagi, sekarang ada gerakan baru bernama Neo-Nazi atau the Fourth Reich, yang ingin melajutkan tindakan Hitler pada Perang Dunia ke-2.

Yang saya tidak mengerti sekarang, mengapakah sekarang lambang Nazi sangatlah populer di kalangan anak muda? Malah dipakai untuk bergaya. Rasanya ingin saya marah-marahi mereka jika bertemu mereka di tengah-tengah mall.. Jalan-jalan dengan teman satu grup, memakai baju berlambang Nazi, dengan gaya yang sok menakutkan. Mereka mengerti atau tidak sih Nazi itu apa? Orang Indonesia kok memakai lambang Nazi? Orang Indonesia kan sudah pasti dianggap ras yang lebih rendah bagi orang seperti Hitler (yang memiliki pendapat bahwa ras kulit putih, berambut pirang dan bermata biru adalah ras terbaik, paling sempurna, dan harus paling dominan di bumi ini - padahal Hitlernya sendiri tidak pirang tuh...). Eh, ini malah anak-anak bergaya dengan lambang Nazi. Gemes rasanya... Nenek saya (yang dari ibu saya - yang asalnya dari Ukraina) sewaktu jalan-jalan ke Indonesia dulu merasa sangat terganggu dengan banyaknya lambang Nazi karena mengembalikan ingatan-ingatan buruk tentang masa lalunya.

[caption id="attachment_218" align="alignleft" width="300" caption="inilah lambang Nazi"][/caption]

Lain kali, jika melihat teman, saudara, ataupun anak Anda sendiri mengenakan baju berlambang Nazi, tolong diberi tahu. Bagaimana mau mendorong kedamaian di dunia, jika kekejaman di masa lalu malah dikenakan dengan bangga? Walaupun simbol ini hanyalah gambar, mohon jangan dipakai, karena simbol ini memiliki sejarah yang tidak pantas untuk dibangga-banggakan.

Alexia.

Pembantu Rumah Tangga Adalah Manusia Juga

Thursday 11 November 2010

[caption id="attachment_214" align="alignnone" width="605" caption="Pembantu rumah tangga itu manusia juga"][/caption]

Sering sekali saya masuk ke rumah orang-orang dan mengobservasi cara mereka berbicara dengan pembantu rumah tangga mereka. Ada yang menghormati perasaan dan pekerjaan mereka, dan ada juga yang memperlakukan mereka dengan jahat. Saya ingat beberapa kali mendengarkan orang-orang yang saya kenal berbicara dengan kasar kepada pembantu mereka, seakan-akan para pembantu itu tidak memiliki perasaan.

Lebih parah lagi jika sampai disakiti, disiksa, dianiaya. Para majikan seharusnya bisa diseret ke meja hijau karena telah melanggar hak asasi manusia. Bahkan pembicaraan yang bersifat kasar, merendah-rendahkan, dan mengejek memberi efek buruk pada mereka. Salah seorang pembantu rumah tangga di rumah saya dulu bergetar jika dipanggil oleh ibuku. Sebelum kerja di rumah kita, dia sering disakiti, dipanggil namanya saja dia sudah bergetar ketakutan. Mendengar cerita tentang hidupnya, saya sangat sedih luar biasa, apalagi karena dia masih muda. Selama ini, ia telah melewati hidup yang luar biasa susahnya. Tetapi sekarang dia sudah lebih senang dan lebih betah bekerja di rumah saya.

Pembantu rumah tangga, seperti kita semua, adalah manusia juga. Mereka memiliki perasaan, mereka pasti kehabisan energi juga, mereka bisa merasakan sakit hati, dan sakit secara fisik, mereka pasti bisa mengantuk bila capai, mereka juga butuh istirahat dan makan yang secukupnya. Berbicaralah kepada mereka layaknya kepada seorang teman sendiri, tidak ada salahnya diajak bercanda, bercerita.. Walaupun sesama manusia statusnya berbeda, di mata Tuhan, kita semua itu sama.

Alexia.

Etika di Tempat Umum 3 - Mari Memberikan Tempat Duduk Untuk Yang Membutuhkan

Wednesday 10 November 2010

[caption id="attachment_210" align="alignnone" width="605" caption="Ibu hamil terpaksa berdiri"][/caption]

Di kendaraan umum, seperti bus dan kereta, tempat duduk sering sekali penuh, apalagi pagi-pagi sewaktu orang-orang banyak yang ke kantor, mengawali hari... atau sore-malam sewaktu orang-orang pulang ke rumah. Tidak semua orang di kendaraan umum itu dalam keadaan sehat, atau kuat secara fisik. Sering sekali seorang kakek atau nenek naik ke atas bus dan tempat duduk sudah diambil semua.. namun semua orang di sekitar berpura-pura tidak melihat kedatangan sang kakek/nenek tadi karena tidak ada yang mau menyerahkan tempat duduk mereka untuk kakek/nenek ini. Akhirnya kakek/nenek ini terpaksa berdiri sampai tempat tujuan mereka. Kasihan sekali kakek/nenek, dibiarkan berdiri, padahal orang-orang yang duduk di sekeliking mereka masih lebih sehat dan kuat untuk berdiri.

Bukan hanya manula yang harus diberi prioritas untuk mendapatkan tempat duduk di kendaraan umum, tetapi juga orang-orang penyandang cacat, orang-orang yang sedang kesulitan berjalan/berdiri (mungkin kaki diperban/patah) dan ibu-ibu hamil.

Janganlah memikirkan diri sendiri kalau di kendaraan umum, karena di mana ada kata-kata 'umum', artinya milik bersama. Jika ada orang yang membutuhkan tempat duduk lebih dari Anda, berilah tempat duduk Anda pada mereka. Saya ingat sekali dulu pernah naik kereta yang penuh dan saya memberikan tempat duduk saya kepada seorang nenek-nenek, dan beliau merasa sangat berterima kasih, beliau duduk dengan senyum yang lebar di wajahnya, dan mengajak saya berbicara dengan gembira. Hati saya senang bisa membantu seseorang, dan capai berdirinya tidak terasa karena tertutup dengan rasa senang.

Mari kita biasakan untuk memberi tempat duduk untuk yang lebih membutuhkan...

Alexia.

Pokoknya Anakku Harus Ranking 1! Harus!

Monday 8 November 2010

[caption id="attachment_207" align="alignnone" width="605" caption="Nilainya HARUS di atas 90!!"][/caption]

Saya bukanlah seorang orang tua, saya masih muda dan belum memiliki seorang anak. Jadi mungkin banyak orang tua yang akan merasa kesal membaca tulisanku di entry ini.. Tetapi saya kan hanya ingin mengeluarkan pendapat.. Semenjak saya kecil, saya selalu bertemu orang tua dari teman-teman yang selalu memaksa anaknya untuk mendapatkan nilai paling tinggi. Pokoknya anakku harus yang paling hebat, di atas rata-rata dan ranking 1. Sebenarnya memang tidak ada salahnya jika orang tua menginginkan anaknya menjadi yang terbaik.. tetapi memaksa mereka untuk melakukan sesuatu yang di luar kemampuan mereka itu juga tidak baik.

Saya sangatlah beruntung memiliki orang tua yang tidak pernah memaksa saya untuk menjadi ranking 1. Mereka hanya memotivasi saya untuk berusaha melakukan yang terbaik yang aku bisa. Jika di pelajaran komputer saya hanya bisa mencapai 70% dan saya benar-benar sudah berusaha, mereka tidak marah. Setiap anak memiliki potensi di bidangnya masing-masing. Dulu walaupun saya mendapatkan nilai jelek di Matematika, nilai IPS/Sejarah saya selalu tinggi, karena saya lebih berpotensi di bidang itu.

Lebih salah lagi jika orang tuanya mulai membanding-bandingkan anaknya dengan temannya.. "Kayak si A dong, bisa ini... masa kamu nggak bisa sih?".. harus disadari kalau semua anak memiliki kemampuan yang berbeda. Apalagi jika orang tua mulai memaksa anaknya untuk memilih jurusan kuliah yang anaknya tidak mau ambil. Ada beberapa tipe orang tua yang tahu potensi anaknya, sehingga mereka lebih tahu jurusan apa yang dibutuhkan anaknya; tetapi ada juga tipe orang tua yang memaksa anaknya mengambil jurusan-jurusan yang menurut mereka lebih 'superior', 'bergengsi', atau membuahkan lebih banyak uang, seperti kedokteran atau hukum (padahal sebenarnya anaknya ingin mengambil jurusan fotografi atau antropologi!).

Intinya, motivasilah anak-anak Anda untuk berusaha melakukan yang terbaik, tetapi jangan memaksa mereka melakukan sesuatu di luar kemampuan mereka. Kasihan mereka, nanti mereka terlalu capai dan kewalahan. Harus ada keseimbangan antara belajar dan beristirahat juga. Carilah di mana potensi anak Anda dan kembangkanlah..

Alexia :)

Aku Sebel Dia, Sebel Dia Juga... Dia Juga... Kapan Mau Punya Teman??

Sunday 7 November 2010

[caption id="attachment_204" align="alignnone" width="605" caption="Sebel nih sama dia..."][/caption]

Sejak kecil sampai sekarang, saya memiliki banyak teman.. ada yang sampai sekarang masih berteman, ada yang sudah lama tidak bertemu, ada yang memang sengaja tidak saling berbicara. Dari semua pengalaman saya berteman, saya berkesimpulan bahwa jika kita ingin awet berteman dengan seseorang, kita harus bisa mengapresiasikan perbedaan antara sesama. Kita tidak boleh main hakim sendiri. Ini adalah sebuah seni yang sampai sekarang masih saya pelajari.

Setiap orang diberikan otak sendiri, jadi pendapat juga akan berbeda. Emosi kita juga berbeda, dan kemampuan kita sebagai manusia untuk menangani masalah-masalah hidup juga berbeda. Kita semua juga harus ingat bahwa setiap orang juga memiliki perjalanan hidup yang berbeda, jadi jangan main hakim sendiri - pendapatmu belum tentu benar. Pengalaman orangpun juga beda-beda. Setiap orang diberi kepribadian sendiri-sendiri, jika tidak bisa mengapresiasikan kepribadian teman Anda, lebih baik tidak usah bertemu atau berbicara terlalu sering.

Mengeluarkan pendapat untuk seorang teman itu boleh saja, kadang malah sangat membantu. Tetapi jika teman Anda tidak bisa menerima pendapat Anda, jangan dipaksa, jangan emosi, jangan berlagak sok tahu, karena mungkin mereka tahu apa yang terbaik untuk mereka. Kalaupun mereka sebenarnya tidak tahu apa yang terbaik untuk mereka, kita dukung dari belakang saja. Setiap orang memiliki perjalanan hidup sendiri, kalau bukan urusan kita, kita tidak usah ikut campur. Jangan meremehkan teman kita juga, walaupun mereka lemah dalam beberapa hal, biasanya mereka lebih kuat di hal-hal yang lain juga.

Saya jadi teringat teman kuliah saya dulu. Namanya Elise. Orangnya berisik, suka asal berbicara dan ada beberapa hal lain yang saya dulu kurang suka tentangnya tetapi tidak bisa saya tulis di sini. Elisepun juga tidak suka beberapa hal tentang saya... tetapi yang membuat saya sayang sama Elise adalah karena Elise selalu bisa mengapresiasikan perbedaan antara kita, akhirnya saya juga belajar melupakan hal-hal yang menyebalkan tentang Elise. Elise tidak pernah meragukan saya jika opini kita berbeda, dan dia tidak pernah menghakimi teman-temannya. Saya benar-benar rindu olehnya karena kita sekarang tinggal di negara yang berbeda. Tapi saya yakin saya akan bertemu dengannya suatu hari nanti.

Sampai hari ini juga, saya masih belajar untuk mengapresiasikan teman-temanku. Jika tidak, kita akan kehabisan teman - karena kita sebel sama dia, sama dia juga, sama yang itu juga... sebel sama semua orang.. hanya karena mereka memiliki cara berpikir yang berbeda dengan kita. Bukalah mata Anda dan belajar mencari sisi positif seseorang.

Alexia.

Ih Curang! Kamu Nyontek!

[caption id="attachment_199" align="alignnone" width="605" caption="Ih curang, nyontek!"][/caption]

Saya mengaku, dulu saya pernah nyontek sewaktu masih sekolah. Tetapi saya mengaku salah. Dulu saya menyontek karena tidak percaya diri dengan kemampuanku sendiri, biasanya karena saat di kelas saya tidak memperhatikan, atau lupa mengulang suatu topik pada saat mempelajarinya di rumah.

Sampai suatu saat, saya dicontek. Rasanya kesal luar biasa.. karena saya sudah bekerja keras menghafalkan dan mempelajari topik itu sampai mengerti. Namun ada orang lain yang dengan mudahnya mencontek tugas/ulangan saya.

Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, orang biasanya menyontek tugas/ulangan karena mereka merasa kurang percaya diri dengan pengetahuannya sendiri. Padahal jika kita memperhatikan guru berbicara di kelas dan belajar dengan rajin, kita tidak perlu mencontek. Untuk adik-adik yang masih duduk di bangku SD, SMP, dan SMU, berusahalah untuk mengerjakan tugas atau ulangan sendiri, hargailah teman-temanmu yang sudah rajin belajar. Mereka sudah bekerja keras dan berusaha sendiri.

Kasihan juga kan dengan bapak/ibu guru yang sudah mengajar kalian tetapi tidak diperhatikan? Hargailah usaha-usaha mereka juga. Lagipula, jika kita memperhatikan mereka, kita akan lebih mengerti pelajarannya, maka kita tidak harus menyontek teman kita..

Mari kita semua berusaha untuk menghapus kebiasaan menyontek :)

Alexia.

Mengapa Kita Hanya Saling Tolong Menolong Saat Ada Bencana?

Saturday 6 November 2010

[caption id="attachment_196" align="alignnone" width="605" caption="Mengapa Kita Hanya Saling Menolong Pada Saat Bencana?"][/caption]

Terharu rasanya menonton warga Indonesia saling menolong pada saat bencana alam terjadi. Sumbangan uang mencapai ratusan juta rupiah, bahkan ada yang bersedia menjadi tenaga suka rela. Seakan-akan Indonesia mau bersatu untuk menolong sesama. Tetapi mengapakah kita hanya saling gotong royong sewaktu ada bencana?

Mari kita mencari contoh yang mudah. Saat menyetir di jalan raya, pengendara mobil hanya memikirkan diri sendiri, akhirnya melanggar peraturan karena tidak sabar, lalu terjadilah kecelakaan, akhirnya macet besar terjadi, jadi yang rugi menjadi ratusan orang. Bayangkan jika pengendara mobil ini memikirkan nasib orang lain, tidak hanya memikirkan maunya diri sendiri. Ini juga bentuk 'kerja sama'. Pengendara mobil di negara kita (apalagi yang di Jakarta!), harus belajar bekerja sama di jalan raya, karena jalan raya milik kita semua.

Pada saat bencana, orang-orang dengan senang hati menyumbang uang. Kalau tidak ada bencana, orang-orang sibuk mencuri uang masyarakat dengan berkorupsi. Sekolah di pengungsian diadakan supaya pendidikan anak-anak korban bencana masih belajar setiap hari, saya rasa ini ide yang sangat bagus dan saya senang hal ini terjadi. Tetapi banyak sekali sekolah-sekolah dan murid-muridnya di Indonesia yang butuh perhatian, bahkan saat tidak ada bencana. Apakah Indonesia hanya bisa bersatu saat kita mengalami bencana?

Di lain sisi, saya sangat senang melihat pertolongan terus datang. Saya hanya berharap Indonesia bisa saling gotong royong, saling membantu, kapan saja, di mana saja, bahkan pada saat tidak ada bencana...

Alexia.

Saya Cinta Solo, Tetapi Solo Tidak Menghargai Saya :(

Friday 5 November 2010

[caption id="attachment_189" align="alignleft" width="203" caption="Gambarku dulu jaman SMA"][/caption]

Sewaktu saya ke Solo kemarin, saya sempat jalan-jalan ke Solo Square untuk mencari kaos resmi pemerintah kota Solo. Ternyata, sewaktu saya sedang mencari kaos untuk dibeli, saya menemukan kaos yang bertuliskan 'Solo Spirit of Java' dan di sebelahnya ada... GAMBARKU! (lihat gambar di sebelah kiri). Gambar di sebelah kiri ini saya gambar sewaktu saya masih duduk di bangku SMA, jadi saya benar-benar mengenal gambar ini. Justru gambar ini saya masukkan ke dalam portfolio saya supaya bisa masuk ke sekolah seni.. tetapi ternyata dibajak oleh designer kaos tersebut! Yang membuat sedih adalah... kaos ini adalah produk resmi milik pemerintah kota Solo. Bagaimanakah negara ini akan bisa menghentikan pembajakan jika pemerintahnya sendiri membajak hasil karya masyarakatnya sendiri? Saya mengerti bahwa ini bukan 100% kesalahan pemerintah Solo, yang salah adalah designer kaos ini (dan sebetulnya saya salah juga, memasang gambar ini di situs yang sangat terbuka, yaitu di akun deviantart.com milik saya, dan tidak saya watermark/copyright). Tetapi tetap saja, ini hasil karya orang lain, apa susahnya sih mengontak saya? dan ada email saya tertulis di website itu! saya merasa tidak dihargai atas kejadian ini. Saya tetap cinta kota Solo... tetapi saya juga tetap ingin ada pertanggung jawaban atas pembajakan ini.

Pak Joko Wi... tolong pak!

Alexia. (Kanjeng Mas Ayu Pradaningtyas)

Sinetron.. Sinetron.. Sinetron.. Sinetron.. Tidaaaaaaaaaaaaaaaak!!

Saturday 30 October 2010

[caption id="attachment_183" align="aligncenter" width="605" caption="Semuanya cengeng-cengeng nggak mendidik... haduuuh"][/caption]

Sinetron. Mendengar kata-katanya saja sudah membuat saya kesal. Sinetron sangatlah populer di saluran-saluran televisi Indonesia, dan ditayangkan seharian penuh. Secara terus menerus, otak warga Indonesia diisi dengan cerita-cerita hiperbolis, tidak masuk akal, dan tidak mendidik - walaupun sinetron-sinetron tersebut memberi contoh apakah itu perilaku baik atau perilaku buruk. Namun, cerita-cerita sinetron dapat dengan mudah mempengaruhi cara pikir para penontonnya.

Memang terkadang menonton sinetron tidak ada salahnya, apalagi jika penonton sudah tahu ceritanya tidak mendidik dan tidak masuk akal. Tetapi sinetron juga dianggap sangat serius oleh banyak penonton, dan jalan cerita yang bisa memberi dampak negatif itu seakan-akan 'realita' untuk mereka. Karena sinetron sangatlah populer, banyak sutradara-sutradara menciptakan banyak sinetron-sinetron baru, seperti tiada habisnya, karena sinetron dijamin laku. Akhirnya mutu acara juga makin menurun, dari segi casting, sampai naskah yang terdengar... aneh.

Sinetron akhir-akhir ini menayangkan banyak kekerasan yang bisa dengan mudah ditiru oleh anak-anak muda. Selain itu permasalahan percintaan dan keluarga yang dapat memberi pengaruh buruk pada kehidupan sehari-hari para penontonnya.

Tayangan-tayangan bermutu seperti dokumenter sejarah, acara tentang seni fotografi, acara memasak, siaran langsung Wayang Golek/Kulit/Bali, siaran tarian tradisional, tidak se-populer sinetron. Bahkan tayangan Wayang Orang seringkali diundur, atau disiarkan sebagai tayangan paling akhir pada waktu larut malam (kalau begini terus, kapan anak-anak muda dapat menikmati Wayang Orang dari televisi?), sedangkan sinetron ditayangkan dari siang sampai malam... sungguh menyedihkan..

Paling tidak seharusnya sutradara-sutradara Indonesia bisa menciptakan serial televisi yang mendidik, yang memiliki mutu yang baik, dan jalan cerita yang unik. Indonesia memiliki banyak budaya, suku, bahasa, bahkan cara penampilan komedi yang berbeda - pergunakanlah dengan sebaik mungkin. Apakah selalu harus mengenai ibu tiri yang jahat, saudara jahat, saling membenci, perselingkuhan... nangis lagi... berantem lagi....?

Saya percaya dengan sutradara-sutradara baru Indonesia, mereka pasti bisa menghasilkan karya yang bisa membuat bangga bangsa kita.

Alexia

Baju Bodo dan Baju Bego

Friday 29 October 2010

[caption id="attachment_180" align="aligncenter" width="605" caption="Baju Bodo dan Baju Bego"][/caption]

Siang tadi, saya jalan-jalan dengan ibu saya... Saya melihat kumpulan wanita muda yang memakai baju yang sangat terbuka. Rok mini yang.... mini sekali, dan tank top yang ketat dan tidak menutupi seluruh bagian dada. Kemudian saya berpikir.. berani sekali ya mereka berpakaian seperti itu? apalagi di negara seperti Indonesia. Menurut saya mereka berkesan kurang sopan. Banyak orang-orang yang memperhatikan mereka, tetapi wajah-wajah mereka memberikan eskpresi yang menunjukkan bahwa mereka tidak suka apa yang mereka lihat. Memakai baju terbuka sih sekarang sudah bisa diterima masyarakat, tetapi lebih baik jika memiliki kesan 'berkelas', mungkin dipadu dengan baju yang lebih longgar, mungkin bagian-bagian seperti dada bisa lebih tertutup.. apalagi jika ingin tampil di tempat umum.. walaupun Anda merasa nyaman memakai baju terbuka, belum tentu orang lain di sekitar Anda merasa nyaman melihat Anda...

Alexia.

Sementara itu.... Di Yunani....

[caption id="attachment_176" align="aligncenter" width="605" caption="Sementara itu... di Yunani...."][/caption]

.... yang di Italia sedang apa ya?...