Welcome to our site

welcome text --- Nam sed nisl justo. Duis ornare nulla at lectus varius sodales quis non eros. Proin sollicitudin tincidunt augue eu pharetra. Nulla nec magna mi, eget volutpat augue. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Integer tincidunt iaculis risus, non placerat arcu molestie in.

Suvenir Watatita!

Monday 27 December 2010


Watatita sudah mengeluarkan suvenir-suvenir baru yaitu t-shirt,

yang tersedia dalam 4 design..

Tersedia dalam ukuran:
XS: Lebar : 45 cm , Panjang: 68 cm
S: Lebar: 47 cm, Panjang: 69 cm
M: Lebar: 49 cm, Panjang: 69 cm
L: Lebar: 51 cm, Panjang: 71 cm

XL: Lebar: 53 cm, Panjang: 72 cm
Harga 1 t-shirt: Rp. 90,000 + ongkos kirim sesuai alamat yang dituju.

[caption id="attachment_461" align="alignleft" width="300" caption="Sinetron"][/caption]

Untuk informasi lebih lanjut tentang cara-cara pemesanan, klik di sini.

[caption id="attachment_463" align="alignleft" width="300" caption="Macet"][/caption]

[caption id="attachment_462" align="alignleft" width="201" caption="Nonton Wayang"][/caption]

Auto Draft

Indonesia Kalah Lawan Malaysia, Kita Nggak Usah Kampungan Ya..

Sunday 26 December 2010

[caption id="attachment_453" align="alignnone" width="490" caption="Ayo sportif dong.."][/caption]

Oke.. pada kenyataannya, pada leg pertama babak final Suzuki AFF Cup 2010, Indonesia kalah 3-0 melawan negara tetangga kita, yaitu Malaysia. Emosi mulai melonjak, omongan negatif mulai terlontar dari mulut-mulut pemuda pemudi bangsa kita. Setelah belum terkalahkan di Suzuki AFF Cup ini, Indonesia yang awalnya kebanjiran pujian dari masyarakat dan media massa tiba-tiba kalah main di luar "kandang"nya sendiri.

Mari jangan melihat hal ini sebagai sesuatu yang terlalu negatif. Indonesia mungkin butuh "tamparan" di wajah, supaya bangun. Kita tidak boleh terlena oleh pujian-pujian dari media massa, perhatian yang berlebihan.. dan sepertinya pemain-pemain kita mendapat tekanan yang berlebihan juga. Kasihan mereka, giliran bertemu pemain asing di negara asing, mereka kewalahan.

Insiden sinar laser hijau yang mengganggu penjaga gawang kita menjadi isu heboh. Kita jangan langsung saling menuduh siapa itu si pemegang lampu laser. Lupakan saja, dan jangan malah ikutan balas dendam pada Leg ke-2, yaitu tanggal 29 Desember besok. Watak orang Indonesia sangatlah mudah ditebak, jika kalah, orang Indonesia susah sekali sportif. Padahal harus saya akui, orang Malaysia memang bermain dengan sangat baik pada leg pertama ini (ini tidak mengikut-campurkan si pemegang sinar laser).

Jika kita memang orang Indonesia, tunjukanlah sopan santun, tunjukanlah sportifitas. Jangan mulai menyebar-nyebarkan kebencian pada Malaysia secara omongan mulut, ataupun online. Jangan merendahkan harga diri negara kita. Jika negara lain tidak sopan, kita tidak usah menyaingi ketidak sopanan mereka. Pada tanggal 29 Desember besok, jangan melakukan aksi "balas dendam", berbicara kotor, saling menyakiti dan hal-hal kampungan lainnya. Mari kita merepresentasikan negara kita sebaik mungkin. Kita tidak usah emosi yang berlebihan, tidak usah rusuh.. kita lebih baik dari itu.

Alexia.

Auto Draft

Kendaraan Yang Mengeluarkan Asap Hitam Seharusnya Tidak Boleh Dikendarakan

[caption id="attachment_447" align="alignnone" width="490" caption="Aduh asapnya hitam sekali!"][/caption]

Sering sekali kita berada di jalan raya dan kendaraan di depan mengeluarkan asap yang berwarna hitam. Asap tersebut sangat mengganggu pengendara-pengendara yang lain karena dapat mengganggu pandangan mata, sistim pernafasan, merusak lingkungan, dan membuat kotor kendaraan-kendaraan lainnya.

Seharusnya kendaraan-kendaraan yang masih aktif digunakan harus sering diperiksa, dan harus ada sistim penilaian kendaraan-kendaraan yang dapat memisahkan antara kendaraan yang masih bekerja dengan baik, dan kendaraan yang kurang baik (mengeluarkan asap hitam, merugikan lingkungan, dsb). Kendaraan yang dinilai tidak baik seharusnya tidak boleh dikendarakan karena dapat merugikan pengendara lainnta dan lingkungan sekitarnya.

Kasihan pengendara motor, becak, dan bajaj yang terkena asap hitam. Mereka harus menghirup asap hitam itu. Asap hitam itu juga mengakibatkan polusi, langit kita tidak lagi biru seperti dulu. Polusi udara dapat mengakibatkan kerusakan lapisan ozon, hujan asam, efek rumah kaca, dan lain sebagainya. Cintailah lingkungan hidup kita, jika kendaraan Anda mengeluarkan asap hitam, tolong cepat bawa ke bengkel dan dibetulkan, jangan tunggu sampai situasi lingkungan dan kesehatan menjadi lebih parah.

Alexia.

Idih, Udah Gede Masih Disuapin... Jangan Manja Dong..

[caption id="attachment_443" align="alignnone" width="490" caption="Udah gede masih disuapin.."][/caption]

Makin hari, anak-anak jaman sekarang makin manja. Apalagi yang berasal dari kalangan atas. Yang memiliki pembantu biasanya minta disuapin, minta diambilkan ini itu, dan jika permintaan mereka tidak terlaksana, mereka merengek atau marah-marah. Padahal umur mereka sudah cukup untuk bisa makan sendiri, mengambil barang sendiri, ikat sepatu, memakai baju sendiri, tetapi karena mereka sangat sudah terbiasa dilayani dan dimanja, banyak sekali anak-anak yang tumbuh menjadi anak yang tidak mandiri, terlalu bergantung pada orang lain dan pemalas.

Ada orang tua yang aktif mendidik anak mereka supaya tidak manja.. orang tua tersebut biasanya tidak memberikan semua yang anaknya minta, mereka batasi, mereka mengerti caranya supaya anak itu tidak meminta banyak. Jika diberi mainan, biasanya karena anaknya sudah melakukan sesuatu yang baik, seperti mendapatkan nilai yang bagus.

Ada juga orang tua yang saking stress menghadapi anaknya, mereka membiarkan sang anak bertingkah semaunya. Mereka lepas tangan, sudah capai mengurusi anaknya yang "lepas kontrol". Tetapi ada juga yang walaupun susah mengajar anaknya untuk tidak manja, mereka masih mau usaha untuk mendidik anaknya ke jalan yang benar.

Tidak semua anak nakal akan tumbuh menjadi orang dewasa yang jahat, yang manja, yang tidak mandiri. Banyak juga anak-anak yang akhirnya sadar sewaktu mereka menginjak usia SMP. Mereka akan memulai untuk kerja keras, sabar, mandiri - sangat berbeda dengan keadaan mereka sewaktu kecil.

Mungkin secara pelan-pelan ajarlah mereka untuk bekerja keras untuk mendapat imbalan. Jangan selalu memanjakan mereka, membelikan mainan secara terus-terusan. Ajarlah mereka untuk makan sendiri, memakai baju dan sepatu sendiri.. bisa dimulai dari situ dulu. Semua anak akan tumbuh besar, tetapi tidak semuanya akan tumbuh dewasa.

Alexia.

Auto Draft

Pengumuman

Maaf sudah lama sekali belum membuat posting baru, saya baru saja ke luar kota selama seminggu dan sibuk mengurus merchandise Watatita yang sebentar lagi bisa didapatkan online.

Komik terbaru akan di-posting secepatnya :)

Selamat Natal 2010 dan Tahun Baru 2011

PSSI Menutup Loket, Fans Bola Mulai Berperilaku Seperti Zombie.

Saturday 18 December 2010

[caption id="attachment_430" align="alignnone" width="490" caption="Supporter Bola membuat ricuh"][/caption]

Memang sepakbola sedang heboh di Indonesia, apalagi Tim Nasional kita sedang hebat-hebatnya.. tidak terkalahkan. Fans-fans sepakbola makin semangat ingin menonton pertandingan selanjutnya.  Tetapi, karena saking semangatnya... malah jadi rusuh! Loket pembelian tiket ditutup untuk menghindar dari para calo. Pada fans-fans yang sudah datang sangatlah kecewa.. dan kericuhan mulai terjadi. Bendera PSSI dibakar, protes-protes, jerit-jerit, sampai plang dirusak...

Memang jika sudah emosi dan kurang sabar, orang biasanya "pintar" mencari jalan keluar. Saya mengerti bahwa pembelian tiketnya sangak kompetitif, tinggal 6000 tiket yang tersedia.. tetapi jika loket tutup, yasudah kembalilah besok, rela-relakan datang awal supaya bisa mendapatkan tiket... Loket kan dibuka lagi besok... tidakkah kalian bisa bersabar untuk satu hari lagi saja? Untuk apa bakar-bakar bendera? Selagi hal ini terjadi, mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya! Aduh bikin malu!! Apakah ini perilaku orang Indonesia??? mengumandangkan lagu Indonesia Raya sewaktu membuat rusuh!! Apakah kita hanya bisa melakukan itu? Jika kita masyarakat Indonesia yang patut dibanggakan, seharusnya kita bisa bersabar. Kembalilah besok, tidak usah pakai emosi.

Oke, saya mengerti kalian kesal karena sudah repot-repot ke sana, mungkin ada yang  jauh-jauh juga ke loketnya, tetapi ternyata tidak dikabarkan tutup. Memang PSSI salahnya di situ, mereka tidak mengabarkan dari awal. Penutupan loket pada hari ini juga tidak akan menghentikan para calo juga. Besok mereka juga akan tetap datang! Tetapi, perusakan kantor, membakar bendera, dan perbuatan-perbuatan liar lainnya tidak akan membantu atau membuat situasi makin baik. Pemuda-pemudi Indonesia berkesan jelek sekali lho.. apalagi sambil menyanyikan Indonesia Raya... lagu kebangaan negara kita!

Untungnya fans yang datang hari ini diberi kupon yang bisa memberi prioritas untuk pembelian tiket besok.

Mungkin yang memulai kerusuhannya adalah seorang calo ya? hehehe. Bayangkan... Loket ditutup saja rusuhnya sudah seperti ini.. bagaimana JIKA (tidak mendoakan atau menginginkan lh0).. UMPAMANYA... kalau Indonesia sampai kalah... rusuhnya seperti apa tuh???

Alexia.

Referensi:

Detik.com - PSSI Tutup Loket Karena Takut Calo

Detik.com - Plang Dirusak, Bendera PSSI Dibakar

Nyanyi Sambil Mandi = Asyik ; Menghabis-Habiskan Air = Tidak Asyik.

Thursday 16 December 2010

[caption id="attachment_427" align="alignnone" width="490" caption="Nyanyi sambil mandi memang asyik.. tapi jangan ngabis-ngabisin air yaaa.."][/caption]

Apakah Anda tipe orang yang suka mandi dengan jangka waktu yang lama? Jika Anda tinggal dengan orang lain mungkin hal itu adalah hal yang menyebalkan.. secara kamar mandinya dipakai lamaaa sekali. Tetapi jika mandi dan menghabiskan banyak air, Anda tidak hanya merugikan orang-orang di rumah, tetapi juga merugikan lingkungan hidup di sekitar Anda.

Di banyak tempat di Indonesia, air bersih saja susah didapatkan, sedangkan kita yang hidup nyaman dengan akses air bersih malah menghabis-habiskannya. Kita selalu memandang air sebagai sumber daya yang tidak pernah habis, tetapi ada dampak lainnya jika kita boros air. Akibat pengambilan air dari tanah yang terlalu berlebihan, permukaan Kota Jakarta turun 0,5 cm per tahun!

Selain itu kita juga tidak boleh boros listrik. Energi makin lama makin terbatas, akibatnya juga makin mahal. Jika kita tidak menggunakan lampu, dimatikan saja. Jika televisi tidak ada yang menonton, dimatikan saja. Jangan memboroskan sumber daya alam, lama-lama bumi ini "capai" disedot terus energinya... Bumi ini adalah "ibu" kita, sayangilah dia.

Alexia.

Catatan :)

Hanya mengingatkan bahwa:

Komik-Komik dan tulisan-tulisan di blog ini adalah karya Alexia Cahyaningtyas dan tidak boleh bebas dipergunakan tanpa izin dari saya sendiri.

Creative Commons License
Watatita by Alexia Cahyaningtyas is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.

Selain itu, komik-komik dan artikel-artikel yang saya posting hanyalah pendapat 1 orang, yaitu pendapat saya, kalau tidak setuju ya tidak apa-apa, namanya juga pendapat, kan tidak semua orang memiliki pendapat yang sama. Saya yakin tidak semua orang memiliki pengalaman-pengalaman sama seperti saya, maka pendapat pasti berbeda-beda.

Tetapi jika niat Anda adalah untuk menyalahkan, merendahkan dan meremehkan pendapat orang lain, buatlah blog Anda sendiri, okey?

Sip!

Terima kasih,

Alexia.

P.S

Jangan asal komentar tentang judulnya, atau komiknya, baca artikelnya dulu. Kadang judul yang bersifat "mengeneralisasi", atau "cari perhatian" itu hanya untuk memancing orang untuk membuka postingan saya.. hehe :)

Orang Indonesia Itu "Jaim" Sekali di Depan Orang 'Bule'.. Kenapa Ya?

[caption id="attachment_418" align="alignnone" width="490" caption="Orang Indonesia "jaim" sekali di depan orang 'bule'"][/caption]

Saya pernah membuat posting tentang mengantri. Tetapi posting hari ini sedikit berbeda dengan posting yang dulu. Saya perhatikan dari dulu.. kalau orang Indonesia sangat "jaim" (jaga image) sekali di depan orang asing. Kesannya mereka adalah makhluk berbeda yang harus lebih ditakuti dan dihormati dibanding orang Indonesia seperti kita. Mengapa ya? saya rasa ada rasa hormat yang kurang untuk sesama orang Indonesia.

Sejak usia muda, saya sering berinteraksi dengan orang-orang bule, ya maklum, ibu saya sendiri asalnya dari Australia. Saya dimasukkan ke sekolah National Plus (hampir sama seperti Sekolah International), di sanapun sangat terlihat bahwa guru-guru asing lebih dihormati dibanding guru Indonesia. Kenapa ya? Padahal guru Indonesia juga harus dipatuhi, dihormati, seperti guru asing. Bila guru asing memberi peraturan, jarang yang berani melawan atau rewel, tetapi jika guru Indonesia yang memimpin kelas, kelasnya berisik, kacau, sepertinya tidak ada yang menghormati guru Indonesianya. Padahal menurut saya guru asingnya tidak galak, dan guru Indonesianya juga tidak kurang profesional. Menurutku hanya rasa hormat dari murid-murid yang memperlakukan mereka secara berbeda.

Orang Indonesia di luar negeri juga sepertinya lebih mematuhi peraturan. Kalau antri di luar negeri mereka disiplin sekali, kesannya mereka takut sekali dengan orang bule. Tapi rasa hormat kepada sesama tidak terlalu terlihat di Indonesia. Kalau di pasar, di antrian tiket kereta, masih banyak sekali orang menyerobot (tetapi sewaktu ada orang asing di antrian, mereka tidak berani menyerobot!).

Saya tidak mengatakan bahwa kira harus berheti 'jaim' di depan orang asing. Tetapi kita harus mulai saling menghormati sesama orang Indonesia, seperti kita menghormati orang asing. Ada yang berkata "ya kan malu kalau di depan orang asing kita bertingkah seenaknya", tetapi tidakkah Anda malu juga jika Anda bertingkah seenaknya di depan orang Indonesia yang lain? Orang Indonesia atau bukan, kita sama-sama manusia yang harus saling menghormati.

Alexia.

Bertahan di Dunia Kerja Yang "Sikut-Sikutan"

Wednesday 15 December 2010

[caption id="attachment_414" align="alignnone" width="490" caption="Kalau cemburu, orang selalu berusaha untuk menjatuhkan kita"][/caption]

Bekerja, berkarir dan berkarya adalah sebuah tantangan hidup. Salah satu tantangan kita sewaktu kerja adalah menghadapi rekan-rekan kerja yang... cemburu. Ada yang baik, walaupun cemburu, mereka mau kerja keras dan menjadi lebih baik. Ada juga yang menyebalkan, sudah cemburu, mereka merendahkan dan meremehkan pekerjaan kita di depan orang banyak, termasuk bos kita juga. Mereka langsung mencari kelemahan-kelemahan kita membuat seakan-akan itu adalah hal yang besar.

Dunia kerja memang penuh dengan "sikut-sikutan". Yang paling terlihat "sikut-sikutan"nya adalah di dunia hiburan dan di dunia seni. Mereka selalu berlomba untuk menonjolkan diri, dan jika tiba-tiba ada seseorang yang sepertinya akan mencuri perhatian orang, yang lain akan merasa terancam. Seperti di perkantoran, ada yang baik dan bekerja keras, berteman dengan para pendatang baru, saling bertukar pengalaman dan pikiran; dan ada juga yang malah merugikan para pendatang baru, mungkin karena mereka cemburu, mungkin karena mereka tidak tahu cara menyikapinya, atau mungkin hanya ingin menjatuhkan yang lain. Atau bisa saja mereka takut "tidak laku" lagi.

Bila Anda adalah seseorang yang merasa dirugikan oleh seorang rekan kerja, kerja keraslah, buktikan pada mereka bahwa jika mereka meremehkan Anda, Anda bisa lebih baik dari mereka. Buktikan mengapa Anda tepat untuk pekerjaan Anda. Tetapi bila Anda tipe orang yang mudah cemburu, janganlah merugikan rekan kerja Anda. Bertemanlah, sama-sama cari pengalaman, bertukar cerita, sehingga kalian bisa saling belajar dari satu sama yang lain. Jika Anda sudah lebih lama di perusahaan/yayasan/sanggar/tempat kerja Anda, ajarlah mereka cara - cara bekerja menurut tempat kerja Anda, buatlah mereka merasa nyaman dan terdukung. Hanya karena Anda sudah di tempat kerja itu lebih lama, bukan berarti Anda lebih pintar, jadi jangan meremehkan kemampuan orang lain.

Kerja itu lebih baik bila bisa dinikmati, mari kita menolong rekan kerja kita menikmati pekerjaannya juga.

Alexia.

Apa Jadinya Jika Lambang Garuda di Seragam Timnas Sepakbola Dirubah Menjadi Gambar.... Ayam?!

Tuesday 14 December 2010

[caption id="attachment_409" align="alignnone" width="490" caption="Bambang Pamungkas dan Irfan Bachdim"][/caption]

Hari ini topiknya tidak terlalu serius...:)

Kita harus berbangga karena Tim Nasional Sepak Bola kita sudah mencapai Semifinal AFF Suzuki Cup 2010 - dan belum (dan moga-moga tidak akan) terkalahkan. Tetapi ternyata lambang Garuda di seragam Tim Nasional kita dipermasalahkan! Karikatur yang saya buat hanyalah gojekan.. tidak mungkin lah mereka meletakkan gambar ayam sebagai pengganti lambang Garuda di seragam Tim Nasional!

Menurut seorang pengacara bernama David Tobing, lambang Garuda itu 'tidak lazim dalam kancah Internasional'. Menurutnya lambang Garuda melanggar UU No. 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan. Menurut Pak David ini, lebih baik Tim Nasional Sepak Bola kita mengenakan lambang federasi, karena menurutnya kaos bola akan dikotori, dirobek, dan lain sebagainya... dan lambang kita tidak boleh sampai dikotori dan dirobek.. Padahal setau kita semua, lambang Garuda sudah dikenakan pemain Nasional kita sejak Olimpiade 1956, dan Garuda adalah lambang kebangaan negara kita.

Menurut saya, biarkan saja lambang Garuda diletakkan di seragam Timnas, karena itu memang lambang negara kita. Jika ada yang 'takut' lambang negara bangsa kita dikotori atau dirobek, itu akibat perjuangan pemain-pemain kita, dan bila kotor dan robek kan wajar, namanya juga main bola. Biar saja Indonesia memiliki identitas yang berbeda, malah justru meningkatkan harga diri bangsa.

Alexia.

Referensi artikel ini didapat dari:

Detik.com - PSSI: Sejak Dulu Kita Pakai Lambang Garuda, Tak Masalah.

Detik.com - Garuda Bertengger di Kostum Timnas, Logo PSSI ke Mana?

 

Bakat Adalah Sebuah Pemberian Yang Jangan Sampai Disia-Siakan..

Monday 13 December 2010

[caption id="attachment_406" align="alignnone" width="490" caption="Kalau punya bakat, ditekuni!"][/caption]

Setiap orang memiliki kelebihan atau bakatnya masing-masing. Bakat yang kita miliki adalah sebuah pemberian dari Tuhan, dan kita harus menggunakan bakat itu sebaik mungkin. Saya sering bertemu dengan orang-orang, khususnya yang masih muda, yang memiliki bakat, atau kemampuan luar biasa dalam melakukan sesuatu. Tetapi sayangnya mereka memilih untuk tidak menekuninya.

Alasan mereka biasanya "bakatku tidak akan memberi aku penghasilan", atau "orang tuaku mengharuskan aku untuk fokus ke hal yang lain", atau yang paling parah.. "malas". Malas adalah penyakit manusia paling susah dihilangkan. Sudah diberikan kemampuan, tetapi malah lebih senang nonton televisi, atau main video game. Bakat adalah sebuah pemberian yang jangan sampai disia-siakan.

Bakat tidak harus dijadikan penghasil uang utama dalam hidup, tetapi jika bakat itu ditekuni, kita bisa menghasilkan sesuatu yang hebat - di luar pikiran kita. Lagipula, bekerja keras mengasah bakat kita juga bisa menjadi bentuk terima kasih kepada Tuhan, yang telah memberikan bakat ini pada kita.

Alexia.

Aduh, Mesin ATM... Uangku di Mana? Kartunya Boleh Dibalikin Nggak??

[caption id="attachment_400" align="alignnone" width="490" caption="Uang tunai saya ditelan balik sama ATMnya kok "tidak ada masalah" ??"][/caption]

Sering sekali di surat kabar, di bagian "Surat Pembaca", banyak orang protes-protes tentang mesin ATM. Kebetulan minggu lalu ibu saya sedang bermasalah dengan mesin ATM di dekat rumah saya. Sewaktu uang tunai dikeluarkan mesin, uangnya keluar berantakan dan susah ditarik keluar (seperti ada yang terjebak), saking susahnya dikeluarkan, akhirnya uangnya ditelan ulang oleh mesin ATMnya. Dengan panik, ibu saya telefon layanan banknya.. dan jawaban dari mereka adalah "tidak ada masalah tuh, Bu.." ..ya jelas ada masalah!

Kalau kartu ATM ditelan mesin, proses untuk mengembalikannya repooootnya luar biasa. Kalau menelfon layanan banknya, mereka menanyakan banyak pertanyaan, kadang malah membuat prosesnya lebih susah.. (memang sih untuk kebutuhan sekuriti, tapi siapa sih yang mengingat nomor kartu ATMnya? - dan biasanya kita juga sudah lupa berapa jumlah uang yang kita terakhir kali diambil dan kapan diambilnya). Sewaktu membuat kartu ATM baru saja kita harus membayar Rp.10,000... Dan biasanya harus menunggu 5 hari sampai bisa mendapatkan kartu ATMnya kembali. Yang rugi malah nasabahnya.

Kira-kira tiap bank memiliki program 'pemeliharaan' mesin ATM yang stabil supaya selalu lancar atau tidak ya? Jika ada masalah dengan mesin ATM, yang jadi korban itu nasabahnya, sampai harus membayar extra, menunggu 5 hari kerja dan lain sebagainya - kesannya para nasabahlah yang mendapat hukuman akibat kesalahan banknya.

Untuk para pekerja bank yang memiliki wewenang untuk membuat keputusan.. tolong dipastikan bahwa semua mesin bank Anda tidak akan merepotkan para nasabah lagi, ya...

Alexia.

"Sale" Atau "Diskon"... Sangat Menghipnotis

Sunday 12 December 2010

[caption id="attachment_394" align="alignnone" width="490" caption="...........beli ini beli itu.. sudah bayar listrik belum?"][/caption]

Saya baru diberitahu oleh teman saya bahwa ada "Midnight Sale" besar-besaran di beberapa pusat perbelanjaan di kota Jakarta.. Lalu karena sudah mau akhir tahun, akan lebih banyak "sale" lagi yang akan diadakan. Sebagai seorang wanita, mendengar kata-kata "sale" sudah membuat saya bersemangat. Sewaktu segala macam barang didiskon, niat pertama kita adalah untuk membelinya - padahal kita belum tentu membutuhkan barang-barang tersebut!

Pernah saya belanja sewaktu sedang musim "sale", dan karena saking semangatnya membeli ini itu, tanpa disadari, saya sudah membeli banyak sekali barang-barang - yang didominasi oleh barang-barang yang sebetulnya tidak saya butuhkan. Akhirnya saya sadar bahwa saya baru saja menghabis-habiskan uang... walaupun tetap saja dibeli dengan harga diskon.

Kita sudah mau memasuki musim diskon karena sudah dekat dengan akhir tahun.. saya hanya ingin mengingatkan bahwa bila ada "sale", beli seperlunya, atau beli barang yang betul-betul Anda suka dan pasti akan dipakai/digunakan. Sebetulnya, postingan yang ini gunanya untuk mengingatkan saya sendiri.. Lexi, jangan boros yaaa!!

Alexia.

Agamaku dan Kepercayaanku Adalah Urusanku Dengan Tuhan

Saturday 11 December 2010

[caption id="attachment_335" align="alignnone" width="490" caption="Hargailah pilihan Agama orang lain.."][/caption]

Agama adalah topik yang paling sensitif. Dulu saya niatnya tidak pernah membahas tentang agama di blog ini tapi lama kelamaan 'gatel' juga ingin menulisnya. Saya semangat menulis tentang agama karena orang-orang di negara ini kurang bisa menghargai pilihan agama orang lain.. seakan-akan mereka bisa mempengaruhi orang lain supaya bisa masuk ke agama mereka.

Apalagi saya, yang sedang mempelajari spiritualitas Kejawen (ingat ya, bahwa Kejawen itu bukan agama, tetapi spiritualitas), bayangkan hal-hal apa saja yang sudah saya dengar orang bicara tentang Kejawen. Ada yang bilang ilmu hitam, musrik, dan lain sebagainya. Padahal pengikut Kejawen juga percaya dengan Tuhan. Banyak yang memandang Kejawen sebagai hal negatif, karena mungkin banyak yang salah interpretasi. Jika kita menaruh sesajen di bawah pohon, itu bukan artinya kita menyembah pohon itu. Segala hal di spiritualitas Kejawen adalah simbolis. Jika kita naik Gunung Lawu, bukan karena kita menyembah Kanjeng Sunan Lawu (kita hanya meminta ijin oleh Kanjeng Sunan Lawu), tetapi kita melakukan ilmu kebatinan (mendekati kepada Tuhan YME). Saat kita capai memanjat gunung, saat kita lapar, haus, kita ingat pada Tuhan.. pada saat kita jalan, kita berdoa pada Tuhan.

Jika Anda bisa menghormati pilihan agama orang lain, Anda bisa berteman dengan orang-orang berbeda agama, dunia lebih damai, dan Anda bisa belajar lebih banyak tentang hidup jika mau mempelajari tentang kepercayaan-kepercayaan lain. Agama-agama di dunia ini sangatlah indah, dan mereka ada untuk tujuan yang mulia. Tuhan tidak pernah menciptakan Agama, Agama adalah sesuatu yang dirancang dan disusun oleh manusia. Tuhan hanya ingin disayangi, dihormati dan dijadikan bagian dari hidup kita.

Saya hanya berharap di negara ini orang-orang bisa menghargai, menghormati (respect) pilihan agama/kepercayaan orang lain, karena menurut saya agama/kepercayaan adalah sesuatu yang sangat pribadi (personal) - tidak bisa dipaksa - dan hanya urusan kita pribadi dengan Tuhan, orang lain tidak boleh berurusan, atau mengatakan bahwa apa yang kita percaya itu salah. Siapa bilang agama/kepercayaanmu paling benar? Tuhan memperbolehkan adanya ratusan agama di bumi ini, karena bukan hanya satu yang benar - tetapi karena adanya ratusan gaya hidup, ratusan cara pandang, ratusan hati, tetapi semuanya menyembah 1 Tuhan.

Alexia.

Mau Kaya Malah Melanggar Hukum.. Dasar Rakus... Egois.. Bikin Malu Negara.

Friday 10 December 2010

[caption id="attachment_330" align="alignnone" width="490" caption="Gaji mereka diambil sama Pak Boss"][/caption]

Tanggal 9 Desember kemarin adalah Hari Antikorupsi. Sesusah payah apapun kita coba, korupsi di negara kita ini bukannya menghilang tetapi malah menjadi masalah dominan. Korupsi terjadi karena orang-orang banyak yang rakus dan egois mengambil uang rakyat, rendahnya ketertiban hukum (karena sekali ketahuan korupsi, mereka tinggal main sogok dan merekapun bebas), profesi hukum di Indonesia bermutu rendah, dan rakyat kita mudah dibohongi, dimanipulasi. Setiap presiden menjanjikan pemerintahan dan negara yang bebas korupsi, tetapi memberantas korupsi itu luar biasa sulitnya.. karena pemimpin-pemimpin Indonesia saja sudah korupsi.

Saya tidak bisa menulis banyak tentang korupsi, karena saya belum tahu banyak tentang topik ini. Menurut saya orang-orang yang berkorupsi adalah orang yang hanya ingin jalan pintas untuk menjadi sukses (biasanya karena mereka egois, rakus atau nggak tahu diri), akhirnya malah melanggar hukum dan merugikan rakyat. Tidak ada bedanya dengan merampok. Apakah mereka tidak bisa mencari jalan yang tepat untuk mencari uang? Tidakkah mereka perduli dengan masyarakat sekitar? Mengertikah mereka bahwa mereka memberi nama buruk bagi negara kita? Bagi para pengusaha, wakil rakyat, boss-boss besar, dan lain-lain... Mari kita bersama membasmi korupsi.. negara kita sudah salah satu negara paling korupsi di dunia lho... dan hal itu tidak bisa kita banggakan.

Alexia.

Kritiiiik Terus.. Kamu Mengeritik Orang Lain.. Atau Mendeskripsikan Diri Sendiri?

[caption id="attachment_327" align="alignnone" width="490" caption="Jangan asal kritik.. ingat siapa dirimu juga.."][/caption]

Berbicara tentang orang lain adalah kebiasaan kita-kita. Topiknya selalu seru dan biasanya mengundang omongan-omongan negatif. Saya sendiri suka bergosip kalau bertemu teman-teman, memang aktivitas yang susah dihindari. Tetapi, menurutku bisa kita kurangi, apalagi jika kita membicarakan orang dengan negatif, tetapi kita belum sadar bahwa hal-hal negatif yang kita bicarakan... adalah hal-hal negatif tentang diri kita juga. Saya sendiri juga berhenti dan berfikir.. jika saya mengeritik seseorang... apakah saya seperti orang itu juga?

Saya sering geli mendengar orang yang mengeritik orang lain.. dan saya tahu kalau si pengeritik itu sebetulnya sama saja dengan orang yang dia kritik. Kadang mereka suka tidak sadar saja.. Kita harus lebih hati-hati jika ingin memberi kritik pada seseorang. Biasanya orang-orang yang suka mengeritik orang atau membicarakan orang dengan cara negatif hanya menutupi masalah dirinya sendiri, dan merendahkan orang lain.

Hal ini menjadi pelajaran bagi saya juga tiap kali melihat orang asal mengeritik... apakah saya main hakim sendiri? apakah saya sebenarnya malah mendeskripsikan diri sendiri sewaktu memberi kritikan tersebut? saya harus lebih berhati-hati. Karena di luar sana, banyak sekali orang yang mudah mengeritik dan main hakim sendiri, tetapi tidak sadar bahwa mereka harus 'mengaca diri'... mereka harus sadar bahwa mereka butuh perubahan sendiri juga. Mengeritik itu terlalu mudah.

Alexia.

Masih Jaman Ya Tawuran? Kasihan Amat Sih Lu.. Belajar Kek.

Thursday 9 December 2010

[caption id="attachment_315" align="alignnone" width="490" caption="Semestinya merekalah yang berpendidikan.."][/caption]

Ternyata tawuran sudah mulai nge-trend lagi... Tanggal 8 Desember 2010 kemarin di Palu, Sulawesi Tengah, terjadi tawuran antara 3 SMKN. Di Cipinang, Bekasi, Jakarta Timur juga terjadi tawuran pada hari yang sama yang mengakibatkan seorang siswa berumur 16 tahun dibacok.

Menurut saya hal ini sangat ironis, karena mereka semestinya anak-anak yang berpendidikan.. seharusnya jika mereka sudah sampai ke tingkan SMKN/SMU mereka sudah memiliki cara pikir yang lebih dewasa, dan pengetahuan lebih daripada anak sekolahan yang lain. Namun, anak-anak "berpendidikan" ini malah melakukan tindakan-tindakan yang tidak mengharuskan mereka untuk berpikir panjang.

Memangnya mengapa sih mereka ikut tawuran? alasan aslinya...? apakah mereka hanya ingin ditakuti, sok penguasa, pamer "kejantanan" (flexing their muscles), atau hanya emosi belaka? Selagi mereka sekolah, tidakkah mereka diajarkan untuk saling menghormati, saling menghargai, saling membantu? Apakah tidak lebih baik jika mereka tetap belajar yang rajin supaya bisa memperbaiki dan memajukan negara.. daripada pamer otot dan membuat ricuh?

Masa-masa SMKN/SMU adalah masa-masa penting di hidup mereka, karena di situlah mereka menemukan potensi-potensi masing-masing. Mereka akan mengerti di mana kekuatan mereka, supaya bisa diteruskan ke perguruan tinggi atau untuk mencari kerja. Murid-murid, fokuslah selama di sekolah, belajar yang giat dan coba mendapatkan prestasi, bukannya malah membuat malu sendiri, orang tua dan sekolah kalian. Kalian seharusnya sudah cukup dewasa untuk mengerti bahwa kekerasan, tawuran, bermusuhan, dan bertarung bukanlah solusi yang benar.

Alexia.

Sewaktu Kita Sudah Memasuki Era Yang Hampir Segala-Galanya... 'Instant'

[caption id="attachment_307" align="alignnone" width="490" caption="Mau kaya 'instant'?"][/caption]

Pada masa modern ini, segala-galanya 'instant'. Bisa kirim e-mail, bisa mendapatkan informasi dengan 'google' dan lain-lain, semuanya "tinggal klik". Kemudahan dan keefisienan hidup kita di masa modern ini ada baiknya dan ada buruknya. Baiknya adalah: kita bisa lebih mudah melakukan aktivitas-aktivitas sehari-hari (jaman sekarang sudah tidak usah mengirim surah pakai burung hantu seperti di film Harry Potter - ada email). Namun, sisi buruknya adalah: kita menjadi masyarakat yang manja.

Inginnya semuanya ikut 'instant' juga. Ingin cepat kaya, cepat kurus, cepat menumbuhkan rambut, cepat ini cepat itu... dan orang-orang yang mencari uang dari hal-hal yang katanya 'instant' jadi sukses menjual kebohongannya. Padahal di hidup ini tidak ada jalan pintas untuk apapun.

Kalau mau kaya, kita harus kerja keras.. kalau ada iklan di internet yang menjanjikan uang banyak dengan melakukan pekerjaan yang sangat mudah, biasanya 99,8% dari website-website tersebut adalah 'scam' atau bohongan. Banyak produk-produk di pasaran yang mengatakan bahwa produk tersebut bisa membuat Anda langsing dengan cepat.. biasanya pasti menimbulkan efek samping atau bahkan tidak menguruskan sama sekali. Jika mau kurus ya harus makan yang benar dan rajin olah raga.

Bahkan jika kita ingin belajar bahasa asing, kita tidak bisa meminum pil atau membeli sesuatu yang dapat membuat kita cepat lancar berbahasa asing tersebut, kita harus belajar dari nol, rajin berlatih, diseriuskan dan ditekuni. Tidak bisa 'instant', tidak ada jalan pintasnya.

Blog 'entry' ini sesuai pengalaman saya sendiri. Dulu saya selalu mencari yang 'instant', tetapi setelah sadar, saya mencoba mencari jalan terbaik untuk sukses (yaitu kerja keras, berimajinasi, dan tekun), bukan jalan pintas..

Alexia.

Udah Gabung Belum?

Saturday 4 December 2010

Watatita! - Wayang Tentang Tingkah Laku Kita punya Halaman di Facebook.. bagi yang belum bergabung, klik di sini... di 'like' ya :)

Alexia.   PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia

Jangan Melupakan Teman-Teman Lama Kita..

[caption id="attachment_299" align="alignnone" width="490" caption=""Dulu kamu keciiiil!""][/caption]

Beberapa minggu yang lalu saya ke Solo karena mau pentas nari.. Bapakku juga ikut pentas. Kebetulan teman bapak sejak kecil yang bernama Bu Sundari ingin menonton pentas kita juga. Bu Sundari mengenal bapak sejak duduk di bangku SD-SMP sewaktu bersekolah di Semarang, dan akhir-akhir ini mereka berhasil saling mengontak. Bu Sundari juga sering e-mail - e-mail-an dengan saya.

Sayangnya sewaktu dalam perjalanan dari Semarang ke Solo, Bu Sundari (yang bekerja sebagai seorang dosen), dipanggil untuk menjaga ujian pada hari kita pentas, dengan terpaksa Bu Sundari harus menerima pekerjaan itu, tetapi Bu Sundari masih bersikeras pergi ke Solo untuk bertemu dengan kita.

Suatu pagi, saya masih tidur dan tiba-tiba Bu Sundari mengetuk-ngetuk di pintu depan penginapan saya. Saya buru-buru mandi dan makan dan membawa Bu Sundari ke hotelnya bapak dan ibuku (penginapan kita terpisah karena saya sudah di Solo 2 minggu sebelum orang tua saya datang). Sesampainya di Hotel, Bu Sundari saya kenalkan dengan ibu saya dan mereka berbincang. Tidak lama kemudian bapakku muncul, dan tidak mengenal wajah Bu Sundari.. Bapak hanya memberi senyum ramah dan berbicara dengan ibuku. Lalu saya bilang "Ini Ibu Sundari"... dengan sekejap bapakku terkejut dan segera bersalaman. Mereka belum bertemu selama 43 tahun. Kemudian kita semua memakan soto bersama. Bu Sundari merasa luar biasa senang dapat bertemu dengan bapakku kembali setelah sekian lamanya.. Bu Sundari merasa seperti beliau mendapat sahabat baru.

Kejadian ini membuat saya berpikir.. bahwa walaupun kita akan dipisahkan dari teman-teman kita sekarang, pada masa yang akan mendatang Tuhan pasti akan mempertemukan kita dengan beberapa teman-teman lama kita. Perubahan-perubahan akan membuat kita tertawa (dulu bapakku bandel sekali, pensilnya Bu Sundari yang dipinjam dipatah-patahkan) dan bernostalgia.. tetapi saya tidak mau menunggu 43 tahun sampai bisa bertemu teman-teman lamaku... sekarang saja saya sudah kangen sama teman-teman SMU.. Walaupun sepanjang hidup kita akan mendapatkan teman baru, janganlah melupakan teman-teman lama... karena saat mereka kembali, mereka akan menjadi bagian besar hidup kita.

Alexia.

Perempuan Indonesia, Berbanggalah Dengan Kecantikan Anda! :)

Friday 3 December 2010

[caption id="attachment_293" align="alignnone" width="490" caption="Lebih elegan dan berwibawa yang dulu"][/caption]

Akhirnya kesampaian juga... membuat versi perempuan dari 'Javanese Cultural Evolution' (Evolusi Kultural Jawa).. yang versi laki-lakinya ada di sini. Sudah sering sekali sebenarnya saya menulis tentang hal ini.. Saya sering sekali mondar mandir ke Kota Solo, di sana juga sudah lumayan modern (tapi masih lebih ada sentuhan tradisinya), anak mudanya kurang lebih sama dengan anak muda Jakarta (hanya mereka berbicara dengan bahasa Jawa). Tetapi karena di Solo ada Keratonnya, sering sekali saya melihat orang-orang dengan baju adat. Pada hari-hari tertentu, tamu-tamu perempuan menggunakan kebaya, dan para abdi-abdi dalem menggunakan baju dodotan. Sungguh senang saya melihat mereka berpakaian adat. Pakaian adat dari luar pulau Jawa juga luar biasa indahnya, dengan tekstil-tekstil yang berkualitas seni tinggi.

Lalu saya kembali ke Jakarta.. saya ada rencana bertemu dengan teman lama di salah satu mall "kelas atas". Ternyata banyak wanita menggunakan pakaian yang mini-mini, seakan-akan mereka mengatakan "Mari kita semua meniru Britney Spears!!".. Wibawa mereka tidak terlihat, walaupun mungkin mereka orang-orang pintar, baik hati, dan lain-lain.. kasarnya, mereka tidak terlihat "berkelas" sama sekali di mata saya.

Bahkan jika saya menyalakan TV lokal atau menonton film-film lokal, mereka menampilkan bintang-bintang film yang wajahnya sudah tidak terlalu... Indonesia lagi. Seakan-akan identitas negara kita disembunyikan. Kapan ya perempuan Indonesia bisa bangga dengan kecantikannya sendiri?.. bisa merasa anggun dengan pakaian adatnya, bisa merasa senang dengan warna kulitnya?

Alexia.

Woooii! Pada Niat Kerja Nggak Sih??

[caption id="attachment_288" align="alignnone" width="490" caption="Ih, pada niat kerja nggak sih??"][/caption]

Saya paling merasa tidak nyaman jika saya sedang belanja dan penjaga tokonya tidak mau atau malas memberi layanan. Ya, saya mengerti pekerjaan Anda tidak begitu menyenangkan. Saya sendiri juga pernah kerja paruh waktu sebagai karyawati di toko baju, di toko roti, selain itu saya juga pernah bekerja menjadi supervisor anak-anak di sekolahan, sampai membuat kopi di kafe juga pernah.. kerja memang adalah sebuah tantangan, tetapi jika pekerjaan Anda mengharuskan Anda untuk berinteraksi dengan banyak orang, mohon untuk paling tidak berusaha untuk mau diajak bicara dan terlihat semangat.

Pernah juga saya jalan-jalan di Citos (Cilandak Town Square) bersama teman SMU saya dan memasuki sebuah toko. Teman saya hendak membeli makanan, tetapi mbak-mbak yang kerja di sana memasang tampang sebal, tidak semangat (kalau kata anak muda, tampang "bete"). Kita berdua langsung merasa tidak nyaman berada di toko itu, hanya ingin cepat-cepat pergi dari situ. Teman saya langsung berkata "Dulu pas aku kerja di toko baju, walaupun aku lagi sebel banget, kita harus bisa menyambut pelanggan yang masuk dengan semangat, minimal acting aja supaya suasananya enak."

Ada yang diajak berbicara tidak mau, ada yang smsan, ada yang hanya menghembus nafas karena malas jika diminta melakukan sesuatu (contohnya diminta mencari ukuran sepatu), ada yang malah tokonya ditinggalkan supaya bisa 'ngerumpi' sama pekerja di toko sebelah. Maaf ya, tetapi jika Anda niat bekerja, hal-hal yang saya sebutkan di atas seharusnya tidak dilakukan, apalagi jika Anda seseorang yang jabatannya 'customer service' atau 'layanan pelanggan'.

Alexia.

Anak Anda Tidak Imut Lagi Kalau Mengganggu Banyak Orang di Tempat Umum

Thursday 2 December 2010

[caption id="attachment_285" align="alignnone" width="490" caption="kejar-kejaran di tempat umum, berisik, mengganggu ketenangan orang lain..."][/caption]

Saya yakin Anda pernah berada di tempat umum, lalu ada seorang anak kecil yang lucu duduk tidak jauh dari Anda... tak lama kemudian anak kecil itu mulai jerit-jerit dan kejar-kejaran, mengeluarkan suara keras dan konsisten. Lama-lama.. mereka sudah tidak imut lagi di mata kita, gara-gara melihat tingkah laku mereka.. apalagi kalau di tempat yang seharusnya tenang, seperti di rumah sakit, di perpustakaan, dan lain sebagainya.

Sebenarnya melihat anak kecil bersuka ria seharusnya hal yang sangat menyenangkan untuk dipandang, tetapi jika mereka sudah mulai rusuh, lepas kontrol, liar dan berisik luar biasa, lama kelamaan malah jadinya menyebalkan. Anak kecil memang memiliki energi yang besar dan senang bermain, tetapi perilaku mereka bisa juga dijaga di tempat umum supaya tidak mengganggu orang banyak.

Terkadang orang tuanya malah cuek, berbicara di telepon, atau hanya membaca majalah. Tetapi malah ada juga kasus di mana anaknya yang mengatur orang tuanya - orang tuanya tidak tahu caranya untuk menjadi pemimpin, pengajar, pembina anak mereka. Jika Anda memiliki anak yang sering mengganggu orang banyak di muka umum, ajarilah mereka untuk sadar supaya mereka tahu bahwa di muka umum mereka harus bertingkah santun. Memang tidak mudah, tetapi carilah jalan supaya Anda bisa membina mereka untuk menjadi anak-anak yang sopan santun.

Alexia.

Bayangkan.. Pasangan Anda Mengidap HIV/AIDS.. Dan Anda Tidak Tahu..

Wednesday 1 December 2010

[caption id="attachment_281" align="alignnone" width="490" caption="Dia nggak tahu suaminya punya HIV!"][/caption]

1 Desember - Hari AIDS Sedunia.

Saya pernah mendengar sebuah cerita nyata.. Tante saya bekerja di sebuah kantor di mana suami dari rekan kerjanya baru saja meninggal. Tante saya datang ke pemakamannya dan tidak sengaja mendengar saudara-saudara dari suaminya itu berbicara bahwa suami dari temannya itu meninggal karena AIDS. Ternyata sewaktu ia menikah, ia sudah HIV positif. Tante saya lalu menanyakan hal ini ke rekan kantornya, dan ternyata rekan kantornya itu tidak tahu sama sekali bahwa suaminya HIV positif sewaktu mereka menikah! Tante saya kemudian mengajak rekan kantornya untuk tes darah... sewaktu hasil tes itu keluar, ternyata rekan kantor tante saya ternyata sudah tertular HIV juga, dan dia langsung pingsan sewaktu melihat hasil tes darahnya. Lebih menyedihkannya lagi, keluarga suaminya tidak mau tahu apa-apa dan tidak mau ikut campur dengan permasalahan si rekan kantor tante saya ini.

Keluarga suaminya sudah tahu bahwa anaknya HIV Positif, tetapi tetap memperbolehkan anaknya untuk menikah dan berhubungan intim dengan istrinya. Bukankah ini sama saja dengan pembunuhan? Saya juga yakin bahwa ini bukan satu-satunya kasus yang pernah terjadi. Hal ini harus dihentikan supaya tidak ada lagi bayi lahir sudah HIV positif. Seseorang yang memutuskan untuk menikah (atau memperbolehkan anaknya menikah) atau berhubungan intim sewaktu mereka tahu bahwa mereka mengidap HIV adalah hal yang tidak bermoral, pasangan mereka memiliki masa depan dan orang-orang yang mencintainya - yang tidak mau mencelakakannya.

Alexia.

Untuk mereka yang membutuhkan bantuan karena kecanduan narkoba, bisa menghubungi YAKITA - Yayasan Harpan Permata Hati Kita.