Welcome to our site

welcome text --- Nam sed nisl justo. Duis ornare nulla at lectus varius sodales quis non eros. Proin sollicitudin tincidunt augue eu pharetra. Nulla nec magna mi, eget volutpat augue. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Integer tincidunt iaculis risus, non placerat arcu molestie in.

Tanamlah Rasa Cinta Akan Budaya Kita Sejak Usia Muda

Tuesday 30 November 2010

[caption id="attachment_278" align="alignnone" width="490" caption="Generasi Muda Jaman Sekarang.......... *tarik nafas panjang*"][/caption]

Budaya Indonesia bisa hilang termakan jaman karena orang-orang Indonesianya sendiri lebih suka meniru-niru kebudayaan luar. Anak muda sebagai penerus bangsa harus bisa mempertahankan kelestarian budaya daerahnya masing-masing untuk memperkuat identitas kita sebagai orang Indonesia. Tetapi kadang saya merasa hilang harapan jika melihat anak-anak muda akhir-akhir ini yang merasa lebih bangga dengan budaya luar.

Padahal, kunci konservasi budaya kita terletak di niat dan semangat anak-anak muda untuk tetap melestarikannya, dan generasi sebelumnya untuk mengajarkan generasi muda hal-hal yang mereka ketahui tentang budaya, sejarah, dan tradisi negara kita. Harus dimulai sejak kecil, orang Indonesia harus rajin mempelajari bahasa daerah, tarian daerah, menonton pertujukan tradisional atau upacara adat, supaya rasa cinta terhadap budaya dikembangkan sejak usia muda. Sekarang anak-anak TK inginnya menonton Ben 10 dan bermain dengan boneka Barbie, semua pengaruh luar.

Tidak ada salahnya untuk mempelajari budaya luar di era globalisasi, malah sangat penting untuk mempelajari bahasa-bahasa luar seperti bahasa Inggris atau Cina jika ingin mendapatkan pekerjaan yang bagus. Tetapi tolong jangan meninggalkan budaya tradisi kita. Inilah identitas kita. Berbanggalah dengan candi-candi, kain tenun, tari piring, ketukan kendhang. Jangan hanya meniru hal-hal yang kita lihat di televisi. Selebritis kita saja sudah meniru selebritis luar negeri, lama kelamaan Indonesia akan kehilangan khasnya.

Perjuangan kita sekarang adalah untuk mengembalikan rasa cinta itu kepada generasi muda Indonesia. Tumbuhkan rasa cinta akan budaya kita sejak usia muda.

Alexia.

Ayat Al-Qur'An Mana Yang Mengajari Kita Untuk Melempar Telur Ke Bintang Porno?

[caption id="attachment_272" align="alignnone" width="490" caption="Memangnya lempar-lempar telur adalah jalan keluar yang baik?"][/caption]

Saya baru baca di berita bahwa FPI (Front Pembela Islam) akan melempar telur, tomat busuk dan bangkai ayam ke bintang film porno, Miyabi. Saya tertawa geli karena mereka adalah orang-orang dewasa, tetapi kok memilih jalan keluar seperti anak kecil. Saya mengerti bahwa Miyabi adalah seorang bintang film porno, dan pornografi dianggap sebagai hal yang haram di agama Islam, dan saya, sebagai orang Islam, ikut setuju bahwa pornografi itu tidak baik. TETAPI, saya rasa tidak ada ayat di Al-Qur'an yang mengajar kita sebagai umat beragama untuk menyakiti satu sama lain seperti ini. Lagipula, di mata dunia kita akan terlihat sangat keanak-anakan (Udah gitu sampah bangkai ayamnya nanti berserakan di mana-mana). Walaupun mau di lempar ke orangnya, atau ke posternya... tindakan ini tidak akan memperbaiki apa-apa.

Lebih baik urusi dulu TKI yang disiksa di negeri Arab. Mereka adalah saudara-saudari Anda sendiri. Tahukah Anda bahwa di tahun 2010, dari Januari sampai Oktober, ada 5,635 TKI disiksa di Arab Saudi? (referensi). Sewaktu berita-berita tentang penyiksaan TKI di luar negeri mulai marak, ke manakah organisasi-organisasi nasional yang semestinya peduli dengan rakyat kita? Ini adalah tragedi nasional yang semestinya lebih dulu diurusi daripada melempar telur ke bintang porno.

Alexia.

Referensi:

Kompas.com - FPI Siapkan Telur Busuk untuk Miyabi

Detik.com - Miyabi Siap-Siap Dilempari FPI Bangkai Ayam

Mengusir Pasien Dari Rumah Sakit Adalah Tindakan Tidak Bermoral

Monday 29 November 2010



Beberapa minggu yang lalu ada berita dari Kendari, Sulawesi Tenggara, seorang pasien rawat inap yang sudah berusia lanjut diusir dari rumah sakit karena pihak rumah sakit tidak memiliki izin perpanjangan operasional. Pihak rumah sakit mengatakan bahwa izinnya "sedang dibuat".

Di Samarinda, Kalimantan Selatan, juga ada seorang pasien yang diusir karena tidak mampu membayar biaya rumah sakit. Mendengar tentang kejadian-kejadian seperti ini, saya merasa sangat sedih dan kecewa.

Semestinya izin perpanjangan operasional harus diperpanjang dari jauh-jauh hari untuk menhindari permasalahan seperti ini. Orang-orang yang berekonomi rendah atau orang-orang yang tidak mampu untuk membayar rumah sakit seharusnya bisa diberi pertolongan dari pemerintah, atau paling tidak mereka diperbolehkan rawat inap sampai sembuh, baru membayar biaya rumah sakit sedikit demi sedikit, karena mengusir mereka sewaktu mereka masih sakit sangatlah tidak beretika. Teganya mereka mengusir orang-orang sakit dari rumah sakit, tempat di mana mereka seharusnya dapat pertolongan.

Di manakah moral dan rasa tenggang rasa untung sesama? Tidak adakah sistim management yang bisa menghindarkan hal-hal ini untuk terjadi?

Alexia

SMS Yang Anda Kirim Saat Menyetir Mobil.. Bisa Menjadi SMS Terakhir Anda

Woi nabrak tong sampah tuh!!

Seringkali saya berada di jalan raya dan melihat seorang pengendara mobil menggunakan telepon seluler selagi menyetir. Gaya menyetirnya sudah seperti orang mabuk karena konsentrasi mereka tercampur aduk.

Banyak sekali yang bilang... "alaah aku bisa kok nyetir sambil sms (dengan pede-nya)", tetapi Anda tidak akan tahu apa yang bisa terjadi pada diri Anda atau pada diri orang lain, hanya karena Anda mengutak-atik telepon seluler selama menyetir. Memang kita tidak akan menyangka hal-hal seperti kecelakaan bisa terjadi pada diri kita, tetapi saat kita sadar bahwa kita bisa terkena kecelakaan juga, sudah terlambat. Kita bukannya hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga membahayakan orang lain.

Kalau benar-benar mendesak dan harus mengangkat telepon atau menjawab sms, mungkin ada baiknya kita bisa menghentikan kendaraan di samping jalanan, lalu melanjutkan perjalanan. Jangan pikirkan nasib diri sendiri, tetapi pikirkanlah juga nasib pengguna jalan, dan penumpang lainnya...

Jika ingin melihat apa yang bisa terjadi bila Anda sms-an sambil menyetir, saksikanlah video ini... (18 tahun +)

Alexia.

Saturday 27 November 2010

[caption id="attachment_253" align="alignnone" width="605" caption=""Lha... ini Wonogiri beneran?? Ya ampuuun...""][/caption]

Saya dikabari oleh ibu saya sore tadi.. Bupati Wonogiri, Pak Danar Rahmanto memutuskan untuk menghentikan segala pertolongan dana untuk acara-acara tradisional di Wonogiri. Pak Danar Rahmanto ternyata sudah terikat dalam janji politis dengan organisasi-organisasi Islam, yang telah membantu beliau menjadi Bupati di Wonogiri.

Menurut Pak Danar, acara-acara/ritual tradisi Jawa itu menyesatkan. Sepertinya Pak Danar harus mengerti bahwa ritual Jawa adalah hal-hal simbolis. Jadi jika ada orang memberi sesajen ke pohon, itu bukan maksudnya kita menyembah pohon. Maknanya lebih dalam dari itu. Pengikut Kejawen adalah pengikut Tuhan YME juga. Tolong jangan berpikir begitu sempit. Upacara Larung Agung yang sudah dilaksanakan sejak abad ke-17 sudah tidak dibantu oleh pemerintah Wonogiri, padahal inti dari Upacara Larung Agung sangatlah indah, berterima kasih kepada alam (intinya berterima kasih kepada Tuhan), untuk menyediakan segala kebutuhan hidup.

Saya betul-betul takut jika membayangkan kota Wonogiri, yang kental dengan budaya Jawanya, tiba-tiba berubah di makan jaman. Bisa-bisa semua hal yang berbau budaya atau Kejawen di tanah Jawa bisa hilang, hanya karena orang-orang berpikiran sempit mengatakan bahwa ritual-ritual Kejawen itu "menyesatkan".

Pantas saja budaya tradisi kita lama-lama menghilang, sekarang banyak orang seperti itu. Padahal dulu Wali Sanga menyebar Agama Islam menggunakan wayang kulit. Agama dan Budaya bisa hidup selaras, dua-duanya bisa ada tanpa harus menyingkirkan salah satunya. Mengapakah pada akhir-akhir ini Budaya dan Politik harus dicampur? Sudah pasti budaya kita menghilang...

Adiknya-Keponakannya-Istrinya-Omnya-Bapakmu Itu Lhooo... Masih Ingat Kan??

Saturday 20 November 2010

[caption id="attachment_248" align="alignnone" width="605" caption="Aduh.. aku masih inget nggak ya?"][/caption]

Sepertinya setiap kali saya berbicara dengan teman-teman tentang acara keluarga besar di keluarga kita masing-masing, pasti ada saja deh yang aneh atau lucu yang diceritakan.. Seringkali kita bertemu dengan anggota keluarga jauh, dan mereka selalu bertanya "masih inget aku kan??" (padahal terakhir kali kita bertemu kita masih berusia balita!). Acara keluarga besar di keluargaku mirip acara komedi.

Bagi yang lajang, pasti ada yang bertanya "kapan nikah?", bagi yang baru nikah, ada yang bertanya "kapan mau punya anak?". Pertanyaan-pertanyaan tersebut termasuk pertanyaan menyebalkan, namun mampu memulai pembicaraan.  Di setiap keluarga biasanya ada sosok paman yang penghibur, bibi yang memaksa saudara-saudara untuk makan sampai terlalu kenyang, kakek/nenek yang mudah marah, dan anak bayi yang saking bosannya, merengek-rengek meminta pulang.

Jika Anda tipe orang yang jarang berkumpul dengan keluarga besar, jika pada saatnya berkumpul, gunakanlah waktu itu untuk lebih mengenal anggota keluarga Anda. Memang seharusnya kita senang bertemu dengan keluarga, karena keluarga adalah pemberian dari Tuhan.

Alexia.

Jangan Menggunakan Kata-Kata "Autis" Sembarangan

Friday 19 November 2010

[caption id="attachment_239" align="alignnone" width="605" caption="Jangan sembarangan menggunakan kata 'autis'"][/caption]

Saya tidak tahu mengapa, kata-kata 'autis' jadi sering sekali dipakai, biasanya untuk mendeskripsikan perbuatan seseorang secara negatif (bisa untuk mengejek diri sendiri juga), contohnya "Ih kamu ketawa sendiri baca bukunya, autis banget sih kamu!", atau "seharian aku online terus di facebook, autis bener deh aku!". Hal ini sudah mulai mengundang amarah di kalangan orang-orang yang autis, juga membuat kesal dan sedih anggota keluarga mereka. Walau hanya candaan, tetapi mohon jangan disebar luaskan karena sekarang malah populer.

Tetapi saya juga sering mendengar orang mengejek menggunakan nama penyakit atau kondisi tubuh lainnya, seperti.. "Ih cacat amat sih loe!", "Dasar AIDS lu!".. saya biasanya langsung merasa tidak nyaman berada di sekitar orang-orang yang berbicara seperti itu. Hanya karena mereka berfisik sehat, bukan berarti mereka lebih baik dari manusia lain.. mereka juga manusia yang tidak sempurna. Menggunakan nama penyakit, kondisi tubuh dan lain sebagainya sebagai ejekan sangatlah tidak etis. Bayangkan jika Anda memiliki anggota keluarga yang memiliki autisme tetapi Anda sangat sayang pada mereka, apakah Anda akan tetap nyaman menggunakan kata-kata 'autis' secara sembarangan?

Alexia.

Untuk Orang Yang Mencuri Karya Saya.

Thursday 18 November 2010

Dari 'Dashboard' blog saya, saya bisa melihat orang 'search' apa saja di blog saya, dan banyak yang berniat untuk membajak gambar-gambar saya untuk dibuat kaos/t-shirt. Setiap kali ada 'entry' baru sepertinya orang itu mengunjungi blog saya. Tolong ya, pakai kesadaran sendiri-sendiri, kalau mau menghasilkan uang, gunakan hasil karya sendiri, jangan menggunakan hasil kerja keras orang lain. Walaupun saya tahu bahwa menampilkan hasil karya online memang ada resiko seperti ini, saya hanya ingin beraktifitas seni dan memiliki blog sendiri. Jaman sekarang, sewaktu manusia hanya mementingkan uang, harga dirinya sendiri sebagai pengusaha tidak diutamakan, bahkan sampai mencuri karya orang (dan saya mengatas namakan semua seniman yang karyanya pernah dicuri). Mereka juga tidak mementingkan perasaan orang yang membuat karya. Coba pikirkan.. saya membuat komik ini memangnya mudah? saya berpikir lama, saya gambar, saya tampilkan online.. membutuhkan proses yang lama. Jika kalian tidak bisa menghormati kerja keras saya, karmanya buruk. Kalian bisa menghasilkan uang sekarang, tapi pasti kalian kena batunya sendiri nanti.

Jika ingin menggunakan karya saya, mohon hubungi saya, tidak susah kok.

Alexia.

"Jangan Ke Luar Lama-Lama, Banyak Setannya Lho!"

[caption id="attachment_233" align="alignnone" width="605" caption="Tidak ada cara lain untuk mendisiplinkan anak?"][/caption]

Saya termasuk orang yang percaya dengan hal-hal mistis. Sebetulnya hal-hal mistis itu sesuatu yang pribadi, mau dipercaya atau tidak itu terserah kita sendiri. Sama halnya dengan Agama. Tetapi saya sangat tidak suka jika seseorang mencoba mendidik seorang anak untuk berdisiplin dengan cara menakut-nakuti mereka, contoh "Jangan ke luar lama-lama, nanti dikejar setan". Kalimat itu malah justru tidak mendidik, karena tidak mengajar mereka dampak logis yang sebenarnya jika mereka ke luar lama-lama. Ajarilah mereka sebab akibat/dampak dari perbuatan mereka. "Jangan ke luar lama-lama, nanti kamu bisa sakit, kalau sakit tidak bisa main-main..", atau "Jangan pulang terlalu malam, besok pagi nanti kamu susah bangun!"... pasti ada cara-cara lain untuk mendidik mereka tanpa harus menakut-nakuti mereka dengan "setan".

Alexia.

Warning | Pemberitahuan

Tuesday 16 November 2010

Gambar-gambar dan tulisan di blog ini tidak boleh digunakan  TANPA IZIN DAN SEPENGETAHUAN SAYA, Alexia Cahyaningtyas.
Creative Commons License

Watatita by Alexia Cahyaningtyas is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License.

"Thanks Before" Itu Penggunaan Bahasa Inggris Yang Salah

[caption id="attachment_226" align="alignnone" width="605" caption="Thanks Before!"][/caption]

Saya bukannya mau sombong atau mau terdengar seperti orang sok tahu.. Tetapi saya tidak suka jika ada penggunaan Bahasa Inggris yang salah, tetapi malah dijadikan "trend".. Saya sendiri tidak begitu bagus dalam berbahasa Indonesia, tetapi saya berusaha membetulkan bahasa saya. Jika Anda-Anda tidak keberatan, saya ingin membahas dua penggunaan Bahasa Inggris yang salah, tetapi dijadikan trend.

1. "Thanks Before". Kalimat "terima kasih sebelumnya" tidak terlalu banyak digunakan di negeri Barat. Kalaupun ingin menggunakan kalimat "terima kasih sebelumnya", ucapkan "thank you in advance" atau "I want to say thanks in advance", atau hanya "thank you" saja.

2. "Piss". Kesalahan yang ini luar biasa mengganggu untuk saya. Tulisan "piss" dalam Bahasa Inggris maksudnya "air seni/air kencing". Tulisan yang betul adalah "peace" jika Anda ingin berkata "damai".

Sekali lagi, saya bukannya ingin sok tahu, tetapi hanya ingin membuat Anda-Anda tahu bahwa kalimat/kata di atas itu salah... Memang ada beberapa orang yang jika salah tetap tidak mau tahu dan berkata "udah ah yang penting kamu ngerti maksud aku".. itu harus dihindari jika benar-benar ingin serius mempelajari bahasa asing. Pesanku adalah, jika ingin belajar bahasa asing, diseriuskan, dan jika membuat kesalahan, pelajarilah yang benar.

Alexia.

Kok Pada Suka Pakai Lambang Nazi Sih??

Monday 15 November 2010

[caption id="attachment_217" align="alignnone" width="605" caption="Kenapa sih suka pakai lambang Nazi?? | maaf salah tulis, seharusnya 'copyright watatita'"][/caption]

Saya sering melihat anak-anak muda yang sering bergaya dengan baju-baju menggunakan lambang Nazi. Lambang Nazi, wujudnya seperti lambang Swastika dari budaya India tetapi dimiringkan. Swastika di India merupakan lambang kedamaian, tetapi lambang SS milik tentara Nazi lebih dikenal sebagai lambang kejahatan dan kekejian, karena pada masa Perang Dunia ke-2, Nazi di Jerman merupakan partai yang melaksanakan 'ethnic cleansing' atau pemberantasan ras - terutama pada kaum Yahudi, homoseksual dan gipsi. Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler menguasai Jerman dan negara-negara di sekitarnya dari tahun 1933 - 1945, membunuh 6 juta orang. Kaum-kaum yang mereka benci dibunuh, disuruh kerja paksa, dijadikan kelici percobaan kedokteran (bukannya dijadikan sehat lho), disiksa, dibakar hidup-hidup, sampai disuruh menggali kuburannya sendiri di kamp konsentrasi di sekeliling Eropa. Mereka diperlakukan lebih rendah daripada hewan. Yang lebih mengerikan lagi, sekarang ada gerakan baru bernama Neo-Nazi atau the Fourth Reich, yang ingin melajutkan tindakan Hitler pada Perang Dunia ke-2.

Yang saya tidak mengerti sekarang, mengapakah sekarang lambang Nazi sangatlah populer di kalangan anak muda? Malah dipakai untuk bergaya. Rasanya ingin saya marah-marahi mereka jika bertemu mereka di tengah-tengah mall.. Jalan-jalan dengan teman satu grup, memakai baju berlambang Nazi, dengan gaya yang sok menakutkan. Mereka mengerti atau tidak sih Nazi itu apa? Orang Indonesia kok memakai lambang Nazi? Orang Indonesia kan sudah pasti dianggap ras yang lebih rendah bagi orang seperti Hitler (yang memiliki pendapat bahwa ras kulit putih, berambut pirang dan bermata biru adalah ras terbaik, paling sempurna, dan harus paling dominan di bumi ini - padahal Hitlernya sendiri tidak pirang tuh...). Eh, ini malah anak-anak bergaya dengan lambang Nazi. Gemes rasanya... Nenek saya (yang dari ibu saya - yang asalnya dari Ukraina) sewaktu jalan-jalan ke Indonesia dulu merasa sangat terganggu dengan banyaknya lambang Nazi karena mengembalikan ingatan-ingatan buruk tentang masa lalunya.

[caption id="attachment_218" align="alignleft" width="300" caption="inilah lambang Nazi"][/caption]

Lain kali, jika melihat teman, saudara, ataupun anak Anda sendiri mengenakan baju berlambang Nazi, tolong diberi tahu. Bagaimana mau mendorong kedamaian di dunia, jika kekejaman di masa lalu malah dikenakan dengan bangga? Walaupun simbol ini hanyalah gambar, mohon jangan dipakai, karena simbol ini memiliki sejarah yang tidak pantas untuk dibangga-banggakan.

Alexia.

Pembantu Rumah Tangga Adalah Manusia Juga

Thursday 11 November 2010

[caption id="attachment_214" align="alignnone" width="605" caption="Pembantu rumah tangga itu manusia juga"][/caption]

Sering sekali saya masuk ke rumah orang-orang dan mengobservasi cara mereka berbicara dengan pembantu rumah tangga mereka. Ada yang menghormati perasaan dan pekerjaan mereka, dan ada juga yang memperlakukan mereka dengan jahat. Saya ingat beberapa kali mendengarkan orang-orang yang saya kenal berbicara dengan kasar kepada pembantu mereka, seakan-akan para pembantu itu tidak memiliki perasaan.

Lebih parah lagi jika sampai disakiti, disiksa, dianiaya. Para majikan seharusnya bisa diseret ke meja hijau karena telah melanggar hak asasi manusia. Bahkan pembicaraan yang bersifat kasar, merendah-rendahkan, dan mengejek memberi efek buruk pada mereka. Salah seorang pembantu rumah tangga di rumah saya dulu bergetar jika dipanggil oleh ibuku. Sebelum kerja di rumah kita, dia sering disakiti, dipanggil namanya saja dia sudah bergetar ketakutan. Mendengar cerita tentang hidupnya, saya sangat sedih luar biasa, apalagi karena dia masih muda. Selama ini, ia telah melewati hidup yang luar biasa susahnya. Tetapi sekarang dia sudah lebih senang dan lebih betah bekerja di rumah saya.

Pembantu rumah tangga, seperti kita semua, adalah manusia juga. Mereka memiliki perasaan, mereka pasti kehabisan energi juga, mereka bisa merasakan sakit hati, dan sakit secara fisik, mereka pasti bisa mengantuk bila capai, mereka juga butuh istirahat dan makan yang secukupnya. Berbicaralah kepada mereka layaknya kepada seorang teman sendiri, tidak ada salahnya diajak bercanda, bercerita.. Walaupun sesama manusia statusnya berbeda, di mata Tuhan, kita semua itu sama.

Alexia.

Etika di Tempat Umum 3 - Mari Memberikan Tempat Duduk Untuk Yang Membutuhkan

Wednesday 10 November 2010

[caption id="attachment_210" align="alignnone" width="605" caption="Ibu hamil terpaksa berdiri"][/caption]

Di kendaraan umum, seperti bus dan kereta, tempat duduk sering sekali penuh, apalagi pagi-pagi sewaktu orang-orang banyak yang ke kantor, mengawali hari... atau sore-malam sewaktu orang-orang pulang ke rumah. Tidak semua orang di kendaraan umum itu dalam keadaan sehat, atau kuat secara fisik. Sering sekali seorang kakek atau nenek naik ke atas bus dan tempat duduk sudah diambil semua.. namun semua orang di sekitar berpura-pura tidak melihat kedatangan sang kakek/nenek tadi karena tidak ada yang mau menyerahkan tempat duduk mereka untuk kakek/nenek ini. Akhirnya kakek/nenek ini terpaksa berdiri sampai tempat tujuan mereka. Kasihan sekali kakek/nenek, dibiarkan berdiri, padahal orang-orang yang duduk di sekeliking mereka masih lebih sehat dan kuat untuk berdiri.

Bukan hanya manula yang harus diberi prioritas untuk mendapatkan tempat duduk di kendaraan umum, tetapi juga orang-orang penyandang cacat, orang-orang yang sedang kesulitan berjalan/berdiri (mungkin kaki diperban/patah) dan ibu-ibu hamil.

Janganlah memikirkan diri sendiri kalau di kendaraan umum, karena di mana ada kata-kata 'umum', artinya milik bersama. Jika ada orang yang membutuhkan tempat duduk lebih dari Anda, berilah tempat duduk Anda pada mereka. Saya ingat sekali dulu pernah naik kereta yang penuh dan saya memberikan tempat duduk saya kepada seorang nenek-nenek, dan beliau merasa sangat berterima kasih, beliau duduk dengan senyum yang lebar di wajahnya, dan mengajak saya berbicara dengan gembira. Hati saya senang bisa membantu seseorang, dan capai berdirinya tidak terasa karena tertutup dengan rasa senang.

Mari kita biasakan untuk memberi tempat duduk untuk yang lebih membutuhkan...

Alexia.

Pokoknya Anakku Harus Ranking 1! Harus!

Monday 8 November 2010

[caption id="attachment_207" align="alignnone" width="605" caption="Nilainya HARUS di atas 90!!"][/caption]

Saya bukanlah seorang orang tua, saya masih muda dan belum memiliki seorang anak. Jadi mungkin banyak orang tua yang akan merasa kesal membaca tulisanku di entry ini.. Tetapi saya kan hanya ingin mengeluarkan pendapat.. Semenjak saya kecil, saya selalu bertemu orang tua dari teman-teman yang selalu memaksa anaknya untuk mendapatkan nilai paling tinggi. Pokoknya anakku harus yang paling hebat, di atas rata-rata dan ranking 1. Sebenarnya memang tidak ada salahnya jika orang tua menginginkan anaknya menjadi yang terbaik.. tetapi memaksa mereka untuk melakukan sesuatu yang di luar kemampuan mereka itu juga tidak baik.

Saya sangatlah beruntung memiliki orang tua yang tidak pernah memaksa saya untuk menjadi ranking 1. Mereka hanya memotivasi saya untuk berusaha melakukan yang terbaik yang aku bisa. Jika di pelajaran komputer saya hanya bisa mencapai 70% dan saya benar-benar sudah berusaha, mereka tidak marah. Setiap anak memiliki potensi di bidangnya masing-masing. Dulu walaupun saya mendapatkan nilai jelek di Matematika, nilai IPS/Sejarah saya selalu tinggi, karena saya lebih berpotensi di bidang itu.

Lebih salah lagi jika orang tuanya mulai membanding-bandingkan anaknya dengan temannya.. "Kayak si A dong, bisa ini... masa kamu nggak bisa sih?".. harus disadari kalau semua anak memiliki kemampuan yang berbeda. Apalagi jika orang tua mulai memaksa anaknya untuk memilih jurusan kuliah yang anaknya tidak mau ambil. Ada beberapa tipe orang tua yang tahu potensi anaknya, sehingga mereka lebih tahu jurusan apa yang dibutuhkan anaknya; tetapi ada juga tipe orang tua yang memaksa anaknya mengambil jurusan-jurusan yang menurut mereka lebih 'superior', 'bergengsi', atau membuahkan lebih banyak uang, seperti kedokteran atau hukum (padahal sebenarnya anaknya ingin mengambil jurusan fotografi atau antropologi!).

Intinya, motivasilah anak-anak Anda untuk berusaha melakukan yang terbaik, tetapi jangan memaksa mereka melakukan sesuatu di luar kemampuan mereka. Kasihan mereka, nanti mereka terlalu capai dan kewalahan. Harus ada keseimbangan antara belajar dan beristirahat juga. Carilah di mana potensi anak Anda dan kembangkanlah..

Alexia :)

Aku Sebel Dia, Sebel Dia Juga... Dia Juga... Kapan Mau Punya Teman??

Sunday 7 November 2010

[caption id="attachment_204" align="alignnone" width="605" caption="Sebel nih sama dia..."][/caption]

Sejak kecil sampai sekarang, saya memiliki banyak teman.. ada yang sampai sekarang masih berteman, ada yang sudah lama tidak bertemu, ada yang memang sengaja tidak saling berbicara. Dari semua pengalaman saya berteman, saya berkesimpulan bahwa jika kita ingin awet berteman dengan seseorang, kita harus bisa mengapresiasikan perbedaan antara sesama. Kita tidak boleh main hakim sendiri. Ini adalah sebuah seni yang sampai sekarang masih saya pelajari.

Setiap orang diberikan otak sendiri, jadi pendapat juga akan berbeda. Emosi kita juga berbeda, dan kemampuan kita sebagai manusia untuk menangani masalah-masalah hidup juga berbeda. Kita semua juga harus ingat bahwa setiap orang juga memiliki perjalanan hidup yang berbeda, jadi jangan main hakim sendiri - pendapatmu belum tentu benar. Pengalaman orangpun juga beda-beda. Setiap orang diberi kepribadian sendiri-sendiri, jika tidak bisa mengapresiasikan kepribadian teman Anda, lebih baik tidak usah bertemu atau berbicara terlalu sering.

Mengeluarkan pendapat untuk seorang teman itu boleh saja, kadang malah sangat membantu. Tetapi jika teman Anda tidak bisa menerima pendapat Anda, jangan dipaksa, jangan emosi, jangan berlagak sok tahu, karena mungkin mereka tahu apa yang terbaik untuk mereka. Kalaupun mereka sebenarnya tidak tahu apa yang terbaik untuk mereka, kita dukung dari belakang saja. Setiap orang memiliki perjalanan hidup sendiri, kalau bukan urusan kita, kita tidak usah ikut campur. Jangan meremehkan teman kita juga, walaupun mereka lemah dalam beberapa hal, biasanya mereka lebih kuat di hal-hal yang lain juga.

Saya jadi teringat teman kuliah saya dulu. Namanya Elise. Orangnya berisik, suka asal berbicara dan ada beberapa hal lain yang saya dulu kurang suka tentangnya tetapi tidak bisa saya tulis di sini. Elisepun juga tidak suka beberapa hal tentang saya... tetapi yang membuat saya sayang sama Elise adalah karena Elise selalu bisa mengapresiasikan perbedaan antara kita, akhirnya saya juga belajar melupakan hal-hal yang menyebalkan tentang Elise. Elise tidak pernah meragukan saya jika opini kita berbeda, dan dia tidak pernah menghakimi teman-temannya. Saya benar-benar rindu olehnya karena kita sekarang tinggal di negara yang berbeda. Tapi saya yakin saya akan bertemu dengannya suatu hari nanti.

Sampai hari ini juga, saya masih belajar untuk mengapresiasikan teman-temanku. Jika tidak, kita akan kehabisan teman - karena kita sebel sama dia, sama dia juga, sama yang itu juga... sebel sama semua orang.. hanya karena mereka memiliki cara berpikir yang berbeda dengan kita. Bukalah mata Anda dan belajar mencari sisi positif seseorang.

Alexia.

Ih Curang! Kamu Nyontek!

[caption id="attachment_199" align="alignnone" width="605" caption="Ih curang, nyontek!"][/caption]

Saya mengaku, dulu saya pernah nyontek sewaktu masih sekolah. Tetapi saya mengaku salah. Dulu saya menyontek karena tidak percaya diri dengan kemampuanku sendiri, biasanya karena saat di kelas saya tidak memperhatikan, atau lupa mengulang suatu topik pada saat mempelajarinya di rumah.

Sampai suatu saat, saya dicontek. Rasanya kesal luar biasa.. karena saya sudah bekerja keras menghafalkan dan mempelajari topik itu sampai mengerti. Namun ada orang lain yang dengan mudahnya mencontek tugas/ulangan saya.

Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, orang biasanya menyontek tugas/ulangan karena mereka merasa kurang percaya diri dengan pengetahuannya sendiri. Padahal jika kita memperhatikan guru berbicara di kelas dan belajar dengan rajin, kita tidak perlu mencontek. Untuk adik-adik yang masih duduk di bangku SD, SMP, dan SMU, berusahalah untuk mengerjakan tugas atau ulangan sendiri, hargailah teman-temanmu yang sudah rajin belajar. Mereka sudah bekerja keras dan berusaha sendiri.

Kasihan juga kan dengan bapak/ibu guru yang sudah mengajar kalian tetapi tidak diperhatikan? Hargailah usaha-usaha mereka juga. Lagipula, jika kita memperhatikan mereka, kita akan lebih mengerti pelajarannya, maka kita tidak harus menyontek teman kita..

Mari kita semua berusaha untuk menghapus kebiasaan menyontek :)

Alexia.

Mengapa Kita Hanya Saling Tolong Menolong Saat Ada Bencana?

Saturday 6 November 2010

[caption id="attachment_196" align="alignnone" width="605" caption="Mengapa Kita Hanya Saling Menolong Pada Saat Bencana?"][/caption]

Terharu rasanya menonton warga Indonesia saling menolong pada saat bencana alam terjadi. Sumbangan uang mencapai ratusan juta rupiah, bahkan ada yang bersedia menjadi tenaga suka rela. Seakan-akan Indonesia mau bersatu untuk menolong sesama. Tetapi mengapakah kita hanya saling gotong royong sewaktu ada bencana?

Mari kita mencari contoh yang mudah. Saat menyetir di jalan raya, pengendara mobil hanya memikirkan diri sendiri, akhirnya melanggar peraturan karena tidak sabar, lalu terjadilah kecelakaan, akhirnya macet besar terjadi, jadi yang rugi menjadi ratusan orang. Bayangkan jika pengendara mobil ini memikirkan nasib orang lain, tidak hanya memikirkan maunya diri sendiri. Ini juga bentuk 'kerja sama'. Pengendara mobil di negara kita (apalagi yang di Jakarta!), harus belajar bekerja sama di jalan raya, karena jalan raya milik kita semua.

Pada saat bencana, orang-orang dengan senang hati menyumbang uang. Kalau tidak ada bencana, orang-orang sibuk mencuri uang masyarakat dengan berkorupsi. Sekolah di pengungsian diadakan supaya pendidikan anak-anak korban bencana masih belajar setiap hari, saya rasa ini ide yang sangat bagus dan saya senang hal ini terjadi. Tetapi banyak sekali sekolah-sekolah dan murid-muridnya di Indonesia yang butuh perhatian, bahkan saat tidak ada bencana. Apakah Indonesia hanya bisa bersatu saat kita mengalami bencana?

Di lain sisi, saya sangat senang melihat pertolongan terus datang. Saya hanya berharap Indonesia bisa saling gotong royong, saling membantu, kapan saja, di mana saja, bahkan pada saat tidak ada bencana...

Alexia.

Saya Cinta Solo, Tetapi Solo Tidak Menghargai Saya :(

Friday 5 November 2010

[caption id="attachment_189" align="alignleft" width="203" caption="Gambarku dulu jaman SMA"][/caption]

Sewaktu saya ke Solo kemarin, saya sempat jalan-jalan ke Solo Square untuk mencari kaos resmi pemerintah kota Solo. Ternyata, sewaktu saya sedang mencari kaos untuk dibeli, saya menemukan kaos yang bertuliskan 'Solo Spirit of Java' dan di sebelahnya ada... GAMBARKU! (lihat gambar di sebelah kiri). Gambar di sebelah kiri ini saya gambar sewaktu saya masih duduk di bangku SMA, jadi saya benar-benar mengenal gambar ini. Justru gambar ini saya masukkan ke dalam portfolio saya supaya bisa masuk ke sekolah seni.. tetapi ternyata dibajak oleh designer kaos tersebut! Yang membuat sedih adalah... kaos ini adalah produk resmi milik pemerintah kota Solo. Bagaimanakah negara ini akan bisa menghentikan pembajakan jika pemerintahnya sendiri membajak hasil karya masyarakatnya sendiri? Saya mengerti bahwa ini bukan 100% kesalahan pemerintah Solo, yang salah adalah designer kaos ini (dan sebetulnya saya salah juga, memasang gambar ini di situs yang sangat terbuka, yaitu di akun deviantart.com milik saya, dan tidak saya watermark/copyright). Tetapi tetap saja, ini hasil karya orang lain, apa susahnya sih mengontak saya? dan ada email saya tertulis di website itu! saya merasa tidak dihargai atas kejadian ini. Saya tetap cinta kota Solo... tetapi saya juga tetap ingin ada pertanggung jawaban atas pembajakan ini.

Pak Joko Wi... tolong pak!

Alexia. (Kanjeng Mas Ayu Pradaningtyas)