Welcome to our site

welcome text --- Nam sed nisl justo. Duis ornare nulla at lectus varius sodales quis non eros. Proin sollicitudin tincidunt augue eu pharetra. Nulla nec magna mi, eget volutpat augue. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Integer tincidunt iaculis risus, non placerat arcu molestie in.

Pokoknya Anakku Harus Ranking 1! Harus!

Monday 8 November 2010

[caption id="attachment_207" align="alignnone" width="605" caption="Nilainya HARUS di atas 90!!"][/caption]

Saya bukanlah seorang orang tua, saya masih muda dan belum memiliki seorang anak. Jadi mungkin banyak orang tua yang akan merasa kesal membaca tulisanku di entry ini.. Tetapi saya kan hanya ingin mengeluarkan pendapat.. Semenjak saya kecil, saya selalu bertemu orang tua dari teman-teman yang selalu memaksa anaknya untuk mendapatkan nilai paling tinggi. Pokoknya anakku harus yang paling hebat, di atas rata-rata dan ranking 1. Sebenarnya memang tidak ada salahnya jika orang tua menginginkan anaknya menjadi yang terbaik.. tetapi memaksa mereka untuk melakukan sesuatu yang di luar kemampuan mereka itu juga tidak baik.

Saya sangatlah beruntung memiliki orang tua yang tidak pernah memaksa saya untuk menjadi ranking 1. Mereka hanya memotivasi saya untuk berusaha melakukan yang terbaik yang aku bisa. Jika di pelajaran komputer saya hanya bisa mencapai 70% dan saya benar-benar sudah berusaha, mereka tidak marah. Setiap anak memiliki potensi di bidangnya masing-masing. Dulu walaupun saya mendapatkan nilai jelek di Matematika, nilai IPS/Sejarah saya selalu tinggi, karena saya lebih berpotensi di bidang itu.

Lebih salah lagi jika orang tuanya mulai membanding-bandingkan anaknya dengan temannya.. "Kayak si A dong, bisa ini... masa kamu nggak bisa sih?".. harus disadari kalau semua anak memiliki kemampuan yang berbeda. Apalagi jika orang tua mulai memaksa anaknya untuk memilih jurusan kuliah yang anaknya tidak mau ambil. Ada beberapa tipe orang tua yang tahu potensi anaknya, sehingga mereka lebih tahu jurusan apa yang dibutuhkan anaknya; tetapi ada juga tipe orang tua yang memaksa anaknya mengambil jurusan-jurusan yang menurut mereka lebih 'superior', 'bergengsi', atau membuahkan lebih banyak uang, seperti kedokteran atau hukum (padahal sebenarnya anaknya ingin mengambil jurusan fotografi atau antropologi!).

Intinya, motivasilah anak-anak Anda untuk berusaha melakukan yang terbaik, tetapi jangan memaksa mereka melakukan sesuatu di luar kemampuan mereka. Kasihan mereka, nanti mereka terlalu capai dan kewalahan. Harus ada keseimbangan antara belajar dan beristirahat juga. Carilah di mana potensi anak Anda dan kembangkanlah..

Alexia :)

2 comments:

sam soemadipradja said...

itulah susahnya....
malah sekarang anak TK pun sudah pake "peringkat", ibu2 mereka berlomba mengajar anaknya supaya jadi "rengking 1" ...di TK
tujuan tempat bermain sambil belajar...jadi harus belajar...kasihan dunia anak2 hilang!

watatita said...

aduh.. kasian.. kecil2 udah diperingkatin... tidak pantas.

Post a Comment