Welcome to our site

welcome text --- Nam sed nisl justo. Duis ornare nulla at lectus varius sodales quis non eros. Proin sollicitudin tincidunt augue eu pharetra. Nulla nec magna mi, eget volutpat augue. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Integer tincidunt iaculis risus, non placerat arcu molestie in.

Walang Kekek vs. Keong Racun

Friday 8 October 2010

[caption id="attachment_80" align="aligncenter" width="605" caption="Walang Kekek vs. Keong Racun"][/caption]

Sejak aku mempelajari dan bergaul di dunia kebudayaan, lagu-lagu campur sari, gending-gending dan lagu-lagu rakyat lainnya tiba-tiba memenuhi mp3 playerku. Kalau sudah rajin menari, tapi belum rajin mendengarkan musik tradisional, rasanya belum lengkap.. Jaman-jamannya bapakku masih kecil, lagu-lagu yang populer adalah campur sari, kroncong dll. Dan sekarang aku sering membuka laci-laci CDnya yang isinya CD-CD campur sari dan memainkan lagu-lagunya di laptopku.

Sekarang, lagu-lagu yang merajarela di tangga lagu Indonesia adalah lagu-lagu band-band (yang sepertinya cepat sekali meregenerasi, banyak band-band baru bermunculan)... dan maaf ya.. tetapi lagunya cengeng-cengeng semua. Aku sama kakaku pernah naik mobil berdua dan menyalakan radio lokal.. Tiba-tiba ada lagu Indonesia yang menyala di radio, dan lirik pertamanya adalah "Mati akuuuu...", dengan spontan, aku dan kakakku tertawa terbahak-bahak. Ya ampun deh cengengnya luar biasa. Memang kita sebagai manusia bisa merasakan perasaan sedih, jenuh, bete, kecewa, sakit hati. Tetapi, kalau terlalu banyak lagu yang ditulis adalah tentang bete, kecewa, jenuh, sakit hati dan sedih...  mau nyalain radio udah sedih duluan!! Kalau nggak lagu-lagu cengeng, isinya lagu-lagu 'cari sensasi' seperti Keong Racun.. ya memang makna lagunya bolehlah.. cewek nggak boleh murahan... tetapi sinden-sinden campur sari suaranya jauh lebih bermutu.

Sedangkan lagu-lagu tradisional Indonesia, dari daerah-daerah manapun. Lagu-lagu Batak, Lagu-lagu Jawa, Manado, dll, banyak yang mengandung filosofi-filosofi, cerita-cerita dan makna-makna yang berarti. Lagu populer Jawa yang berjudul Caping Gunung, walaupun memiliki nada yang senang, isi lagunya sangat mengharukan. Caping Gunung mengingatkan orang kota supaya tidak melupakan saudara-saudaranya yang berada di desa.

Coba saja sekali-sekali mendengarkan lagu-lagu tradisional, supaya mereka tetap dilestarikan, dan tidak hilang termakan jaman.

Alexia.

[caption id="attachment_51" align="aligncenter" width="605" caption="Caping Gunung....."][/caption]

2 comments:

adrian said...

apik mbak, web mu iki apik tenan, iki jeneng e nguriuri kabudayan berbasis teknologi, nak butuh ngopi mp3 kroncong, gending2 jowo, sampai wayang kulit saya ada sak harddisk dewe, takgawakke nang WO bharata hehehe (mestine njenengan bisa bahasa jawa)

watatita said...

kula saget bahasa jawa, tapi ngoko.. hehe,... baru belajar maaf.. hhehe.. matur suwun komentaripun mas adrian.. :)

Post a Comment